Reporter: Edy Can, AP | Editor: Edy Can
WASHINGTON. Setelah ragu berminggu-minggu dan perpecahan diantara para penasehatnya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendukung operasi militer terhadap Libia. Seorang sumber membisikkan, keputusan Obama tersebut dilandasi untuk menghentikan pembunuhan masssal terhadap orang tidak berdosa yang dilakukan Muammar Khadafi.
Tindakan militer terhadap Libia tersebut akan didukung oleh negara Eropa dan Arab yang selama ini menjadi sekutu Amerika Serikat. Obama sendiri tidak pernah menyatakan perang terhadap Libia. Tetapi, dia menyatakan, tentara Amerika Serikat akan memaksa Khadafi untuk menaati permintaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sumber itu menyatakan, Obama punya sejumlah alasan untuk mengambil tindakan militer terhadap Libia. "Kami memiliki setiap alasan untuk percaya bahwa Khadafi akan melakukan kekejaman terhadap orang-orangnya," katanya.
Menurutnya, tindakan Khadafi tersebut bisa menimbulkan krisis kemanusiaaan. "Nilai-nilai demokrasi yang kami perjuangan akan diserang," katanya.
Cuma, Obama menyatakan secara eksplisit tidak mengirimkan pasukan ke negara yang terletak di Afrika Utara tersebut. Saat ini Amerika tengah mempersiapkan, sejumlah kapal perang dan kapal selam yang bisa meluncurkan misil Tomahawk. Peluru kendali ini bisa menghancurkan pertahanan dan target lainnya.
Selama ini, Amerika belum mengambil sikap tegas terhadap Libia. Ini terjadi karena terjadi perbedaan pendapat diantara para pembantunya.
Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan diplomat lainnya mengatakan, tindakan militer terhadap militer akan membawa konsekuensi. Sementara pejabat lainnya, setuju jika Amerika Serikat mendukung aksi militer terhadap Libia.