Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) mengecilkan ancaman China untuk menghukum perusahaan negeri uak Sam karena menjual senjata ke Taiwan, dan mengatakan, Beijing membahayakan stabilitas regional.
China pada Senin (26/10) menyatakan, akan menjatuhkan sanksi pada Lockheed Martin dan Divisi Pertahanan Boeing yang merupakan bagian dari penjualan rudal baru ke Taiwan senilai hampir US$ 2 miliar.
"Ini bukan pertama kalinya Beijing mengancam memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS," kata René Clarke Cooper, Asisten Menteri Luar Negeri AS Bidang Politik-Militer.
"Ada ancaman dan ada provokasi tentang itu," ujarnya kepada wartawan, Rabu (28/10), ketika ditanya tentang sanksi China kepada perusahaan AS yang menjual senjata ke Taiwan, seperti dikutip Channel News Asia.
Baca Juga: Jual senjata ke Taiwan, China jatuhkan sanksi ke perusahaan AS
Keamanan Taiwan adalah pusat stabilitas di Indo-Pasifik
AS berkewajiban di bawah hukum domestik untuk menyediakan senjata untuk pertahanan diri ke Taiwan, sebuah negara demokrasi yang memerintah sendiri yang diklaim oleh Beijing.
China dalam beberapa bulan terakhir telah memasuki zona pertahanan udara Taiwan dengan frekuensi yang terus meningkat. Sementara sebuah film propaganda telah menampilkan serangan simulasi.
"Keamanan Taiwan adalah pusat stabilitas di kawasan Indo-Pasifik," kata Cooper yang menambahkan, China telah lama memahami bahwa Amerika Serikat akan terus menjual senjata ke Taiwan.
"Provokasi yang datang dari Beijing, perilaku penindasan seperti yang bisa dinilai, di situlah letak provokatornya, bukan dengan Taiwan yang mempertahankan pertahanannya sendiri," ujar dia.
Baca Juga: Siap ambil tindakan tegas, China tolak keras penjualan senjata AS ke Taiwan
"Jika ada, kami memastikan bahwa Taiwan tidak diganggu atau diatasi oleh Beijing," tegasnya.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump semakin vokal dalam mendukung Taiwan, termasuk melalui dua kunjungan pejabat senior baru-baru ini.
Joe Biden, kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat, baru-baru ini juga berjanji dalam sebuah opini di World Journal, surat kabar yang ditujukan untuk orang China-Amerika, untuk "memperdalam" hubungan dengan Taiwan.
Biden menyebut Taiwan sebagai "demokrasi terkemuka, ekonomi utama, pembangkit tenaga teknologi", dan memuji keberhasilan luar biasa pulau itu dalam mencegah Covid-19.