kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.040   60,28   0,86%
  • KOMPAS100 1.021   8,73   0,86%
  • LQ45 796   9,34   1,19%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

Anak Muda Super Kaya di Singapura Borong Rumah Mewah


Minggu, 13 Februari 2022 / 15:37 WIB
Anak Muda Super Kaya di Singapura Borong Rumah Mewah
ILUSTRASI. Anak-anak muda tajir di Singapura gemar membeli rumah mewah seperti bungalow kelas atas.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Anak-anak muda tajir di Singapura gemar membeli rumah mewah seperti bungalow kelas atas. Padahal, pasar properti di negara tersebut dibanderol dengan harga selangit. 

Mengutip Bloomberg, Minggu (13/2), mereka rela keluarkan kocek besar untuk membeli rumah mewah vila berornamen yang berasal dari zaman kolonial, memiliki ukuran plot minimal 1.400 meter persegi, dan terletak di lahan rindang di distrik utama. 

Menariknya, sekarang makin banyak pembeli rumah dari segmen baru, yakni generasi muda super kaya yang menghasilkan uang di area yang tidak terlalu tradisional. Pembelian mereka mendorong lonjakan transaksi dan harga, bahkan ketika pemerintah membebani pajak tinggi untuk menjinakkan pasar properti yang lebih luas.

Baca Juga: Tips Investasi Properti di Luar Negeri yang Perlu Anda Tahu

Menurut data dari firma riset properti Knight Frank, jumlah bungalow kelas atas yang terjual tahun lalu naik tiga kali lipat menjadi 60 dibandingkan 2019. Dengan harga rata-rata per meter persegi mencatatkan rekor kenaikan. Hanya ada sekitar 2.500 rumah seperti itu di Singapura.

Kepala Bungalow Kelas atas dan prestise PropNex Realty Henry Lim, memperkirakan, orang-orang kaya dari golongan yang lebih tua tidak akan menerima harga rumah semahal itu. "Tapi orang kaya baru memiliki dana yang lebih mudah diakses. Bagi mereka, jika saya mampu, saya akan membeli," terangnya. 

Sebelumnya, konsumen properti berasal dari kalangan pebisnis dari industri tradisional, pedagang, pengacara papan atas, dan dokter. Namun dalam beberapa tahun terakhir, terutama selama pandemi, pendiri startup, eksekutif e-commerce, dan orang-orang yang menghasilkan banyak uang di kripto telah muncul sebagai investor.

Baca Juga: 20 Keluarga Terkaya di Asia Sumbang 3,74% dari Total Kekayaan Miliarder Sedunia

Kesepakatan terbaru melibatkan Su Zhu, chief executive officer dan salah satu pendiri hedge fund yang berfokus pada bisnis kripto, Three Arrows Capital. Dia dan istrinya diberikan opsi untuk membeli sebuah bungalow di daerah kelas atas di Bukit Timah dengan harga hampir S$ 49 juta atau setara US$ 36 juta.

Awal tahun lalu, Zhu, yang berusia 30-an, men-tweet bahwa dia berpikir untuk membeli semua bungalow kelas yang atas dan mengubahnya menjadi taman dan pertanian regeneratif. 

Salah satu rumah di dekat Singapore Botanic Gardens, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO, dibeli oleh Tommy Ong, pendiri platform pemasaran e-commerce Stamped.io dan menjualnya ke WeCommerce yang berbasis di Kanada seharga US$ 110 juta tahun lalu. Harganya mencapai rekor S$ 4.291 per kaki persegi dengan total biaya S$ 63,7 juta.

Baca Juga: Coldwell: Pengembang Asing Masih Punya Minat Investasi Properti di Indonesia



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×