kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Anak usaha BUMN China tangguhkan pesanan 100 Boeing 737 karena alasan keamanan


Selasa, 09 April 2019 / 09:46 WIB
Anak usaha BUMN China tangguhkan pesanan 100 Boeing 737 karena alasan keamanan


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kepercayaan dunia penerbangan terhadap pesawat Boeing tipe 737 MAX kian luntur. Terbaru, perusahaan penyewaan pesawat asal Tiongkok, China Aircraft Leasing Group Holdings (CALC) menunda pemesanan 100 pesawat Boeing 737 MAX sampai aspek keamanan pesawat tersebut terjamin.

Seperti diberitakan South China Morning Post, perusahaan yang terdaftar di Hong Kong dan dikendalikan oleh perusahaan pelat merah China Everbright Group tersebut memesan 50 pesawat seri tersebut pada Juni 2017. 

CALC kemudian meningkatkan pesanannya sebanyak 25 pesawat lagi pada bulan Desember di tahun yang sama, dengan opsi penambahan 25 lagi sebagai bagian dari rencana perusahaan untuk menambah jumlah armada. Yakni dari 133 pesawat pada 2018 menjadi 232 pesawat pada 2023. 

Menurut jadwal, pesawat 737 MAX pertama harusnya dikirim ke CALC pada kuartal ketiga tahun ini dan sisanya terus menyusul secara bertahap hingga 2023.

"Pembelian telah ditangguhkan dan kami telah berhenti membayar angsuran," kata Chen Shuang, Chairman CALC dan kepala eksekutif China Everbright.

Namun Chen tidak merinci jumlah pembayaran yang telah ditahan. Tapi yang pasti nilai pesanan 50 pesawat pertama sendiri mencapai US$ 5,8 miliar.

Chen juga mengatakan kedua belah pihak secara aktif mencari solusi untuk masalah tersebut. “Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah untuk menggantinya dengan pesawat lain. Tetapi tidak ada terlalu banyak pilihan saat ini," kata Chen.

Sementara itu seorang juru bicara CALC mengatakan bahwa karena sebagian besar pengiriman ke perusahaan dilakukan mulai tahun 2021, maka dampak pada operasi perusahaan dinilai tak akan besar pada saat ini.

Seri MAX sendiri telah dilarang terbang oleh regulator di seluruh dunia setelah dua pesawat dari jenis yang sama terlibat dalam kecelakaan fatal dalam waktu lima bulan yang secara total telah menewaskan 346 jiwa.

Pekan lalu, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengatakan akan membentuk tim peninjau teknis untuk mengevaluasi keselamatan Boeing 737 MAX. Regulator penerbangan China juga telah diundang untuk bergabung dengan gugus tugas tersebut.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×