kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Analis: Taktik prajurit serigala China bisa ikut menyeret sekutu AS ke Perang Dingin


Jumat, 12 Juni 2020 / 10:18 WIB
Analis: Taktik prajurit serigala China bisa ikut menyeret sekutu AS ke Perang Dingin
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: South China Morning Post,CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Baru-baru ini, situasi meningkat setelah China mengusulkan undang-undang keamanan baru untuk Hong Kong, wilayah China semi-otonom yang memiliki hubungan perdagangan khusus dengan AS.

Baca Juga: Medan perang baru AS-China: Beijing tolak hadir undangan berunding soal nuklir

Presiden Amerika Donald Trump dengan cepat mengumumkan bahwa AS akan mencabut status preferensi kota. "Hong Kong tidak lagi cukup otonom untuk menjamin perlakuan khusus yang telah kami berikan pada wilayah itu sejak negara kota bekas koloni Inggris itu dikembalikan ke China pada 1997," katanya seperti yang dikutip dari CNBC.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Christopher Granville dari perusahaan riset TS Lombard. Dia menyebut kejadian yang muncul baru-baru ini sebagai ketegangan "Perang Dingin 2.0". Menurutnya, ketegangan ini kemungkinan akan dihadapi dengan diplomasi ala prajurit serigala karena dianggap penghinaan terhadap legitimasi sistem China.

Baca Juga: NATO: Ini bukan tentang Laut China Selatan, tapi China makin dekat dengan Barat

Granville mengatakan dalam sebuah catatan, beberapa dari taktik itu sudah berlangsung. Sebagai contoh, China menghentikan sementara impor daging sapi dari Australia setelah Negeri Kanguru itu menyerukan penyelidikan global tentang asal-usul virus corona.

"Diplomasi prajurit serigala adalah pendekatan baru Tiongkok yang dilarang berlaku di dunia luar," tambah Edward Lucas dari Pusat Analisis Kebijakan Eropa dalam sebuah catatan bulan lalu.



TERBARU

[X]
×