kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Ancaman Terbaru Iran ke Amerika: Bakal Serang Pangkalan Militer AS Lainnya


Sabtu, 28 Juni 2025 / 06:03 WIB
Ancaman Terbaru Iran ke Amerika: Bakal Serang Pangkalan Militer AS Lainnya
ILUSTRASI. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan bahwa Iran akan menanggapi serangan AS lebih lanjut. Office of the Iranian Supreme Leader/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan bahwa Iran akan menanggapi serangan AS lebih lanjut. Yakni dengan menargetkan pangkalan militer Amerika di Timur Tengah. 

Pada kesempatan yang sama, Ayatollah juga mendeklarasikan apa yang ia gambarkan sebagai "kemenangan total" atas Israel.

"Republik Islam menampar muka Amerika. Iran menyerang salah satu pangkalan penting Amerika di kawasan itu," kata Khamenei dalam pidato pertamanya yang disiarkan di televisi sejak gencatan senjata dicapai untuk mengakhiri konflik 12 hari antara Iran dan Israel.

Mengutip Time, pada hari Senin (23/6/2026), Teheran meluncurkan 19 rudal balistik ke Pangkalan Udara Al Udeid, pangkalan udara AS di Qatar, sebagai tanggapan atas serangan Amerika terhadap tiga lokasi program nuklir di dalam Iran. 

Semua kecuali satu rudal dicegat oleh pertahanan udara, dan tidak ada personel Amerika atau Qatar yang dilaporkan terluka dalam serangan itu.

"Tindakan seperti itu dapat diulangi di masa mendatang. Jika terjadi agresi, musuh pasti akan membayar harga yang mahal," Ayatollah memperingatkan. 

Dia menambahkan bahwa Iran memiliki akses ke pusat-pusat utama AS di kawasan tersebut.

Baca Juga: Kementerian Luar Negeri RI Sudah Evakuasi 73 Orang dari Iran Imbas Krisis Israel-Iran

Serangan Iran tersebut menyusul operasi militer besar AS pada 21 Juni, di mana pasukan Amerika menargetkan tiga fasilitas nuklir Iran. 

Presiden Donald Trump kemudian mengklaim serangan itu "melenyapkan" kemampuan nuklir Iran.

Namun, intelijen AS yang bocor menunjukkan bahwa kerusakan pada program nuklir Iran mungkin tidak separah yang disinggung Trump. 

Direktur CIA John Ratcliffe mengatakan pada hari Rabu bahwa situs-situs tersebut telah "rusak parah" oleh serangan itu, tidak seperti kerusakan yang dijelaskan oleh Presiden.

Khamenei juga mengkritik seruan Presiden Trump agar Republik Islam itu "menyerah tanpa syarat", yang diunggah di TruthSocial pada 17 Juni, dengan menyebutnya sebagai hal yang tidak dapat diterima dan tidak masuk akal.

Baca Juga: Trump Bandingkan Serangan AS ke Iran dengan pengeboman Hiroshima

Sebelumnya dalam konflik tersebut, Trump telah mengisyaratkan kemungkinan terjadinya pergantian rezim di Iran. 

"Jika Rezim Iran saat ini tidak mampu membuat Iran hebat lagi, mengapa tidak ada pergantian rezim???" katanya.

Namun pada hari Selasa, dalam perjalanan menuju KTT NATO, Trump tampaknya menarik kembali pernyataannya. 

"Saya ingin melihat semuanya tenang secepat mungkin," katanya kepada wartawan di dalam Air Force One.

Konflik tersebut dimulai setelah Israel menyerang fasilitas militer dan nuklir di seluruh Iran pada 13 Juni, yang menewaskan personel militer dan ilmuan utama. 

Setelah serangan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan Operasi Rising Lion sebagai serangan untuk menghentikan ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel dan bahwa tujuan operasi Israel adalah untuk mencegah ancaman nuklir dan rudal balistik dari rezim Islam.

Tonton: CNN dan NY Times Sebut AS Gagal Serang Nuklir Iran, Donald Trump Ngamuk!

Menurut Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia, selama konflik yang berlangsung hampir dua minggu, 974 warga Iran tewas dalam serangan rudal Israel, termasuk 387 warga sipil dan 268 personel militer. Di Israel, Kantor Perdana Menteri mengonfirmasi total 28 orang tewas akibat serangan rudal Iran.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Hari Ini Jawa Barat: Bandung, Bekasi, Bogor, Depok dan Wilayah Lain

Menarik Dibaca: iPhone 11 Pro Max Masih Jadi Favorit Berkat Layar Super Retina XDR yang Jernih




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×