Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sebelumnya dalam konflik tersebut, Trump telah mengisyaratkan kemungkinan terjadinya pergantian rezim di Iran.
"Jika Rezim Iran saat ini tidak mampu membuat Iran hebat lagi, mengapa tidak ada pergantian rezim???" katanya.
Namun pada hari Selasa, dalam perjalanan menuju KTT NATO, Trump tampaknya menarik kembali pernyataannya.
"Saya ingin melihat semuanya tenang secepat mungkin," katanya kepada wartawan di dalam Air Force One.
Konflik tersebut dimulai setelah Israel menyerang fasilitas militer dan nuklir di seluruh Iran pada 13 Juni, yang menewaskan personel militer dan ilmuan utama.
Setelah serangan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan Operasi Rising Lion sebagai serangan untuk menghentikan ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel dan bahwa tujuan operasi Israel adalah untuk mencegah ancaman nuklir dan rudal balistik dari rezim Islam.
Tonton: CNN dan NY Times Sebut AS Gagal Serang Nuklir Iran, Donald Trump Ngamuk!
Menurut Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia, selama konflik yang berlangsung hampir dua minggu, 974 warga Iran tewas dalam serangan rudal Israel, termasuk 387 warga sipil dan 268 personel militer. Di Israel, Kantor Perdana Menteri mengonfirmasi total 28 orang tewas akibat serangan rudal Iran.