kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Angkatan Laut AS ambil alih komando pasukan penanggulangan ranjau NATO


Kamis, 24 Juni 2021 / 11:53 WIB
Angkatan Laut AS ambil alih komando pasukan penanggulangan ranjau NATO
ILUSTRASI. Armada kapal perang?SNMCMG1 saat mengikuti?BALTOPS 50 (Baltic Operations), 9 Juni 2021.


Sumber: Naval News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - AMSTERDAM. Tongkat komando pemimpin pasukan penanggulangan ranjau laut NATO resmi berpindah dari Belanda ke Amerika Serikat.

Melalui upacara serah terima jabatan pada 19 Juni 2021, Kapten Angkatan Laut AS Sam Brasfield resmi menggantikan KomodorJan Wijchers dari Angkatan Laut Kerajaan Belanda sebagai komandan Standing NATO Mine Countermeasures Group One (SNMCMG1).

Ini jadi pertama kalinya Angkatan Laut AS mengambil alih komando pasukan penanggulangan ranjau yang dibentuk NATO tersebut.

"Merupakan kehormatan besar dan hak istimewa untuk berdiri di hadapan Anda hari ini mengambil alih komando grup ini," ungkap Kapten Brasfield dalam pernyataan resminya, seperti dikutip Naval News.

Baca Juga: Dilihat sebagai ancaman, China: NATO selalu memfitnah kami

Brasfield turut menegaskan bahwa SNMCMG1 adalah kekuatan terpadu multi-nasional yang menunjukkan solidaritas dan kohesi nyata aliansi NATO.

Sebelum mengambil alih komando, Brasfield bertugas sebagai Komandan Satuan Tugas 68, yang memimpin semua Pasukan Ekspedisi Angkatan Laut di wilayah tanggung jawab Komando Eropa AS dan Komando Afrika AS.

Satuan tugas yang dipimpin Brasfield bertanggung jawab untuk menyediakan operasi pembuangan persenjataan bahan peledak, konstruksi angkatan laut, keamanan ekspedisi, dan upaya keamanan untuk melakukan operasi evakuasi non-tempur, serta beberapa tugas bantuan lainnya.

Dipilihnya AS sebagai pemimpin tim ini juga dilihatnya sebagai bukti tekad dan komitmen Negeri Paman Sam dalam mendukung NATO.

Baca Juga: Bersiap hadapi ancaman AS dan NATO, Rusia segera bentuk 20 unit militer baru

Selama enam bulan di bawah komando Angkatan Laut Belanda, pasukan anti ranjau NATO telah menempuh hampir 12.000 mil laut, mengibarkan bendera NATO dan berkontribusi pada kesadaran situasional yang konstan di perairan dan pelabuhan Eropa Utara.

Dilansir dari Naval News, SNMCMG1 telah melakukan lima operasi penanggulangan ranjau dan berhasil menemukan 89 persenjataan bersejarah di lautan. Rangkaian kegiatan ini dinilai bisa mengurangi risiko kecelakaan dalam kegiatan maritim di Baltik dan Laut Utara.

Pasukan ini juga dilaporkan telah ikut serta dalam dua latihan angkatan laut yang berbeda termasuk BALTOPS 50 (Baltic Operations) yang melibatkan partisipasi dari 18 negara, 40 unit maritim, 60 pesawat, dan 4.000 personel pada 6-18 Juni lalu.

SNMCMG1 adalah salah satu dari empat kelompok maritim yang terdiri dari kapal-kapal dari berbagai negara sekutu. Kapal-kapal ini terus tersedia bagi NATO untuk melakukan berbagai tugas mulai dari partisipasi dalam latihan hingga misi operasional.

Selanjutnya: Rusia: Berkedok latihan gabungan, NATO akan mengirim senjata canggih ke Ukraina




TERBARU

[X]
×