Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dijadwalkan akan menunjuk sejumlah menteri baru pada Selasa waktu setempet, sebagai upaya menstabilkan pemerintahannya sekaligus mengisi kekosongan posisi kabinet akibat pengunduran diri menteri dan berakhirnya masa jabatan senator.
Malaysia mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil serta peningkatan arus investasi asing sejak Anwar menjabat pada November 2022. Namun demikian, pemerintahannya juga menghadapi tantangan berupa perbedaan pendapat internal di dalam kabinet serta ketidakpuasan publik terkait meningkatnya biaya hidup.
Dalam unggahan di media sosial, Anwar menyampaikan bahwa ia akan membuat pengumuman khusus terkait perombakan kabinet pada Selasa. Infografik yang menyertai unggahan tersebut menyebutkan bahwa pernyataan itu akan disiarkan pada pukul 15.30 waktu setempat atau 07.30 GMT.
Baca Juga: Apa yang Kita Ketahui Tentang Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang Hilang?
“Pemerintah akan terus memprioritaskan penguatan tata kelola serta pelaksanaan kebijakan demi kesejahteraan rakyat dan negara,” ujar Anwar dalam unggahannya.
Kekosongan Kursi Menteri dan Berakhirnya Masa Jabatan Senator
Kebutuhan perombakan kabinet muncul setelah dua menteri mengundurkan diri pada Mei lalu, menyusul kekalahan mereka dalam perebutan posisi kepemimpinan di partai Anwar. Selain itu, seorang menteri lainnya mundur bulan lalu karena ketidakpuasan terhadap sikap pemerintah federal terkait hak-hak negara bagian.
Anwar juga perlu menunjuk pengganti Tengku Zafrul Aziz, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan memimpin negosiasi Malaysia dengan Amerika Serikat terkait isu tarif sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Malaysia Akan Melanjutkan Pencarian Pesawat MH370 Mulai 30 Desember 2025
Masa jabatan Tengku Zafrul sebagai senator berakhir pada 2 Desember, dan sejak itu ia telah ditunjuk sebagai kepala Malaysian Investment Development Authority (MIDA).
Perombakan Kabinet Terakhir pada 2023
Perombakan besar terakhir kabinet dilakukan pada Desember 2023, setelah survei opini publik menunjukkan penurunan tingkat kepuasan masyarakat. Saat itu, kekhawatiran publik berfokus pada kondisi ekonomi, inflasi, serta lambatnya realisasi reformasi yang dijanjikan.
Sebagai informasi, kabinet Malaysia terdiri dari anggota parlemen terpilih dari tingkat federal dan negara bagian di kedua kamar parlemen, serta senator yang ditunjuk di Dewan Negara (majelis tinggi).













