Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
John Giannandrea, Kepala Pembelajaran Mesin dan AI Perusahaan, dan Craig Federighi, Eksekutif Rekayasa Perangkat Lunak Utama Apple, memimpin upaya pengembangan tersebut. Namun keduanya belum menunjukkan kesepakatan yang sama di internal Apple.
Giannandrea telah mengisyaratkan bahwa ia ingin mengambil pendekatan yang lebih konservatif, dimana ia keinginan melihat bagaimana perkembangan terbaru dari pihak lain.
Sekitar waktu yang sama ketika mulai mengembangkan alatnya sendiri, Apple melakukan uji coba perusahaan terhadap teknologi OpenAI.
Apple juga mempertimbangkan untuk menandatangani kontrak yang lebih besar dengan OpenAI, yang melisensikan layanannya kepada Microsoft, Shutterstock Inc. dan Salesforce Inc.
Sistem Ajax Apple dibangun di atas Google Jax, kerangka kerja pembelajaran mesin raksasa pencari. Sistem Apple sendiri berjalan di Google Cloud, yang juga digunakan perusahaan untuk mendukung layanan cloud bersama dengan infrastrukturnya sendiri dan AWS milik Amazon.com Inc.
Sebagai bagian dari upaya terbarunya, Apple berusaha merekrut lebih banyak ahli dalam AI generatif. Di situs webnya, Apple mengiklankan lowongan untuk para insinyur dengan kriteria yang dicari adalah memiliki pemahaman yang kuat tentang model bahasa yang besar dan AI generatif.
Juga memiliki komitmen untuk menerapkan teknologi tersebut pada konsumen, baik dalam cara berkomunikasi, membuat, menghubungkan, dan mengonsumsi media yang bisa diakses di iPhone dan perangkat lainnya.
Baca Juga: Elon Musk: China akan Mulai Mengatur Kecerdasan Buatan (AI) di Negaranya
Tempat yang ideal bagi Apple untuk mengintegrasikan teknologi Large Languange Model (LLM) di dalam Siri, yang memungkinkan asisten suara melakukan lebih banyak tugas atas nama pengguna.
Meskipun diluncurkan pada tahun 2011, sebelum sistem saingannya, Siri tertinggal dari para pesaingnya karena Apple berfokus pada area lain dan mengadopsi lebih sedikit fitur yang mendukung privasi.
Bulan Mei lalu, Cook menyampaikan strategi AI dalam teknologi digunakan di sebagian besar jajaran produknya, termasuk dalam fitur-fitur seperti deteksi tabrakan dan jatuh.
Baru-baru ini, Cook mengatakan LLM memiliki harapan besar, namun tetap memperingatkan kemungkinan bias dan kesalahan informasi yang bisa terjadi.
Apple memperluas upaya pengembangan kecerdasan buatannya pada tahun 2018 dengan mempekerjakan Giannandrea, yang sebelumnya memimpin pencarian dan AI di Google.
Sejak saat itu, Apple belum merilis banyak fitur AI baru yang menarik, tetapi setidaknya ada dua inisiatif yang dapat membantu menempatkannya di peta.
Apple juga merencanakan layanan pelatihan kesehatan baru dengan nama sandi Quartz yang mengandalkan data dari Apple Watch dan menggunakan AI untuk mempersonalisasi rencana penggunanya. Ini juga akan diaplikasikan ke mobil listrik masa depan yang menggunakan kecerdasan buatan untuk memberi daya pada kemudi kendaraan.
Baca Juga: Pertama Kali, Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan untuk Membahas Ancaman AI