kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Arab Saudi dinilai memiliki sistem e-learning terbaik selama pandemi


Jumat, 23 Oktober 2020 / 10:25 WIB
Arab Saudi dinilai memiliki sistem e-learning terbaik selama pandemi
ILUSTRASI. Arab Saudi dinilai memiliki respons cepat dalam melakukan peralihan ke sistem pendidikan e-learning sejak masa pandemi.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JEDDAH. Sebanyak enam organisasi internasional baru-baru menyelesaikan studi tentang e-learning di berbagai negara, termasuk Arab Saudi. Lewat studi ini, Arab Saudi mendapatkan pujian atas kemampuannya mengatur sistem e-learning selama pandemi.

Arab News mengabarkan bahwa semua organisasi memuji upaya Arab Saudi dalam memberikan respons cepat, opsi yang beragam, serta peningkatan yang berkelanjutan selama pandemi.

Studi ini melibatkan partisipasi dari 342.000 responden dan dilakukan di bawah pengawasan Pusat Nasional untuk e-learning Kerajaan Arab Saudi. Responden yang dipilih terdiri dari siswa, mahasiswa, guru, orang tua, serta kepala sekolah yang tersebar di seluruh penjuru Arab Saudi.

Jumlah peserta studi pendidikan umum mencapai 318.000, sedangkan jumlah peserta studi pendidikan tinggi mencapai 24.000. Studi dilakukan dalam dua tahap yang berbeda.

Baca Juga: Bantuan kuota belajar Kemendikbud Oktober mulai cair, website pembelajaran bertambah

Studi pertama disiapkan oleh Online Learning Consortium (OLC), dengan partisipasi dari International Society for Technology in Education (ISTE), Quality Matters (QM), the UNESCO Institute of Information Technologies in Education (IITE), the National Research Center for Distance Education and Technological Advancements (DETA) yang berbasis di AS.

Sementara studi kedua disiapkan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dengan kerjasama dari Harvard Graduate School.

Dalam studi tersebut, peneliti membandingkan beragam referensi sistem pendidikan e-learning yang dikumpulkan dari lebih dari 193 negara. 

Baca Juga: Survei: Di masa pandemi, 85,2% masyarakat gunakan jasa kurir untuk pengiriman barang

Secara umum, studi ini menyoroti tentang keberagaman pilihan yang ditawarkan oleh sistem e-learning, termasuk di antaranya adalah materi pembelajaran dan akses menuju materi tersebut. Berdasarkan faktor tersebut, hanya 38% negara yang mampu memenuhi standar di tingkat nasional.

Studi yang dilakukan oleh OECD dan Harvard Graduate School of Education mencakup perbandingan tanggapan Arab Saudi terhadap pendidikan selama pandemi dengan 37 negara lain. Hasilnya, Arab Saudi menunjukkan kemajuan dalam rata-rata 13 dari 16 indikator penilaian.

OLC memuji upaya Kementerian Pendidikan Saudi dalam menangani krisis dengan menyediakan berbagai pilihan untuk e-learning, serta respons cepat terhadap pandemi dengan langsung memberikan instruksi pembelajaran jarak jauh.

Setelah ini, semua organisasi yang terlibat akan menyusun dan merekomendasikan inisiatif pengembangan untuk kemajuan e-learning. Ada 71 poin untuk pendidikan di level umum dan 78 poin untuk level pendidikan tinggi.

Selanjutnya: Jutaan kelas menengah di Asia Tenggara masuk jurang kemiskinan karena pandemi corona



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×