Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - JEDDAH. Sebanyak enam organisasi internasional baru-baru menyelesaikan studi tentang e-learning di berbagai negara, termasuk Arab Saudi. Lewat studi ini, Arab Saudi mendapatkan pujian atas kemampuannya mengatur sistem e-learning selama pandemi.
Arab News mengabarkan bahwa semua organisasi memuji upaya Arab Saudi dalam memberikan respons cepat, opsi yang beragam, serta peningkatan yang berkelanjutan selama pandemi.
Studi ini melibatkan partisipasi dari 342.000 responden dan dilakukan di bawah pengawasan Pusat Nasional untuk e-learning Kerajaan Arab Saudi. Responden yang dipilih terdiri dari siswa, mahasiswa, guru, orang tua, serta kepala sekolah yang tersebar di seluruh penjuru Arab Saudi.
Jumlah peserta studi pendidikan umum mencapai 318.000, sedangkan jumlah peserta studi pendidikan tinggi mencapai 24.000. Studi dilakukan dalam dua tahap yang berbeda.
Baca Juga: Bantuan kuota belajar Kemendikbud Oktober mulai cair, website pembelajaran bertambah
Studi pertama disiapkan oleh Online Learning Consortium (OLC), dengan partisipasi dari International Society for Technology in Education (ISTE), Quality Matters (QM), the UNESCO Institute of Information Technologies in Education (IITE), the National Research Center for Distance Education and Technological Advancements (DETA) yang berbasis di AS.
Sementara studi kedua disiapkan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dengan kerjasama dari Harvard Graduate School.
Dalam studi tersebut, peneliti membandingkan beragam referensi sistem pendidikan e-learning yang dikumpulkan dari lebih dari 193 negara.
Baca Juga: Survei: Di masa pandemi, 85,2% masyarakat gunakan jasa kurir untuk pengiriman barang
Secara umum, studi ini menyoroti tentang keberagaman pilihan yang ditawarkan oleh sistem e-learning, termasuk di antaranya adalah materi pembelajaran dan akses menuju materi tersebut. Berdasarkan faktor tersebut, hanya 38% negara yang mampu memenuhi standar di tingkat nasional.
Studi yang dilakukan oleh OECD dan Harvard Graduate School of Education mencakup perbandingan tanggapan Arab Saudi terhadap pendidikan selama pandemi dengan 37 negara lain. Hasilnya, Arab Saudi menunjukkan kemajuan dalam rata-rata 13 dari 16 indikator penilaian.
OLC memuji upaya Kementerian Pendidikan Saudi dalam menangani krisis dengan menyediakan berbagai pilihan untuk e-learning, serta respons cepat terhadap pandemi dengan langsung memberikan instruksi pembelajaran jarak jauh.
Setelah ini, semua organisasi yang terlibat akan menyusun dan merekomendasikan inisiatif pengembangan untuk kemajuan e-learning. Ada 71 poin untuk pendidikan di level umum dan 78 poin untuk level pendidikan tinggi.