kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arab Saudi & Iran Gabung BRICS Bersama 4 Negara Lainnya


Jumat, 25 Agustus 2023 / 05:36 WIB
Arab Saudi & Iran Gabung BRICS Bersama 4 Negara Lainnya
ILUSTRASI. BRICS pada hari Kamis (24/8/2023) sepakat untuk menerima Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina dan Uni Emirat Arab sebagai anggota barunya. GIANLUIGI GUERCIA/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

ANGGOTA BARU BRICS - Blok negara-negara berkembang BRICS pada hari Kamis (24/8/2023) sepakat untuk menerima Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina dan Uni Emirat Arab sebagai anggota barunya. 

Ini merupakan sebuah langkah yang bertujuan untuk mempercepat upaya BRICS untuk merombak tatanan dunia yang mereka anggap sudah ketinggalan zaman.

Melansir Reuters, dalam memutuskan untuk mendukung perluasan, yang pertama dalam 13 tahun terakhir, para pemimpin BRICS membuka pintu bagi perluasan di masa depan karena puluhan negara lainnya menyuarakan minat untuk bergabung dengan kelompok yang mereka harap dapat menyamakan posisi mereka di mata global.

Ekspansi ini menambah kekuatan ekonomi BRICS, yang anggotanya saat ini adalah China, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, serta Brasil, Rusia, India, dan Afrika Selatan. Hal ini juga dapat memperkuat ambisi BRICS untuk menjadi pemimpin negara-negara Selatan.

Namun ketegangan yang sudah berlangsung lama bisa saja terjadi antara negara-negara anggota yang ingin menjadikan kelompok ini sebagai penyeimbang terhadap negara-negara Barat, terutama China, Rusia, dan sekarang Iran, dan negara-negara yang terus membina hubungan dekat dengan Amerika Serikat dan Eropa.

“Perluasan keanggotaan ini bersejarah,” kata Presiden China Xi Jinping, pendukung paling setia perluasan keanggotaan blok tersebut. 

Dia menambahkan, “Ini menunjukkan tekad negara-negara BRICS untuk bersatu dan bekerja sama dengan negara-negara berkembang yang lebih luas.”

Baca Juga: Apakah Indonesia Bakal Jadi Anggota BRICS? Ini Jawaban Jokowi

Awalnya merupakan akronim yang diciptakan oleh kepala ekonom Goldman Sachs Jim O'Neill pada tahun 2001, blok ini didirikan sebagai klub informal beranggotakan empat negara pada tahun 2009 dan menambahkan Afrika Selatan setahun kemudian dalam satu-satunya ekspansi sebelumnya.

Enam kandidat baru akan secara resmi menjadi anggota pada 1 Januari 2024, kata Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa ketika dia menyebutkan negara-negara tersebut dalam pertemuan puncak para pemimpin tiga hari yang dia selenggarakan di Johannesburg.

“BRICS telah memulai babak baru dalam upayanya membangun dunia yang adil, dunia yang juga inklusif dan sejahtera,” kata Ramaphosa.

“Kami memiliki konsensus mengenai fase pertama dari proses ekspansi ini dan fase lainnya akan menyusul.”

Negara-negara yang diundang untuk bergabung mencerminkan keinginan masing-masing anggota BRICS untuk membawa sekutu ke dalam klub tersebut.

Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva telah secara vokal melobi agar negara tetangganya Argentina dimasukkan. Sementara Mesir memiliki hubungan komersial yang erat dengan Rusia dan India.

Masuknya negara-negara minyak, Arab Saudi dan UEA, menyoroti pergeseran mereka dari orbit Amerika Serikat dan ambisi mereka untuk menjadi negara kelas berat global.

Baca Juga: Tak Sampaikan Pidato di KTT BRICS, Ada Apa dengan Xi Jinping?




TERBARU

[X]
×