Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Bahkan ketika Putra Mahkota Mohammed bin Salman menggembar-gemborkan keterbukaan ekonomi dan sosial di negara yang secara tradisional tertutup, pihak pemerintah terus mendapatkan kritik yang semakin membesar pada September 2017 dengan penangkapan ulama Islam terkemuka, beberapa di antaranya sekarang menghadapi hukuman mati.
Baca Juga: Besok, Putra Markota Saudi akan umumkan IPO terbesar dalam sejarah
Kampanye anti korupsi yang dilakukan dua bulan kemudian menjaring pengusaha dan pejabat senior. Langkah ini dikritik sebagai permainan kekuasaan dan penggeledahan potensi saingan politik putra mahkota.
Pada pertengahan 2018, lebih dari selusin aktivis hak-hak perempuan ditangkap tepat ketika Riyadh mencabut larangan terhadap perempuan yang mengendarai mobil. Media lokal menganggap mereka sebagai pengkhianat, dan pengadilan menuduh beberapa dari mereka melakukan kejahatan termasuk kontak dengan jurnalis asing.
Baca Juga: CIA: Pangeran Mohammad bin Salman terlibat pembunuhan Jamal Khashoggi
April ini, delapan orang, termasuk dua warga AS, yang telah mendukung para wanita yang ditahan juga ditangkap.
Protes publik, partai politik dan serikat buruh dilarang di Arab Saudi, di mana media dikendalikan dan kritik terhadap keluarga kerajaan dapat menyebabkan seseorang dipenjara.