kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arab Saudi menyatakan sukses gelar ibadah haji terbatas di tengah pandemi


Senin, 03 Agustus 2020 / 07:50 WIB
Arab Saudi menyatakan sukses gelar ibadah haji terbatas di tengah pandemi
ILUSTRASI. Para jemaah haji berjalan sesuai dengan garis penanda yang sudah disediakan. Pemberian tanda ini bertujuan untuk memastikan jarak antara jemaah tetap sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MEKAH. Ibadah haji tahun 2020 terasa sangat berbeda karena dilaksanakan di tengah suasana pandemi wabah Covid-19. Tahun ini pihak kerajaan Arab Saudi membatasi jumlah jemaah hanya sekitar 1.000 orang saja.

Pada hari Minggu (2/8) kemarin, para jemaah sudah selesai melakukan ritual lempar jumrah di Jembatan Jamarat, Mina, dan langsung kembali ke Mekah untuk melaksanakan Tawaf yang merupakan ritual terakhir dalam rangkaian ibadah haji.

Para jemaah memasuki Masjidil Haram melalui pintu yang telah disiapkan khusus untuk memberi jarak antara jemaah. Jemaah dikelompokkan berdasarkan warna tertentu agar tidak berdesakan.

Petugas keamanan juga dengan siap siaga mengawal para jemaah agar bisa tetap fokus menjalankan ibadah di tengah sederet aturan pembatasan yang sangat ketat.

Baca Juga: Dengan jemaah hanya 1.000 orang, Arab Saudi tetapkan puncak ibadah haji pada 30 Juli

Dikutip dari Arab News, pihak Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengonfirmasu bahwa sampai saat ini belum ada laporan infeksi virus corona di antara para jemaah maupun pihak lain yang ikut serta dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini.

Deputi Menteri Haji dan Umrah, Dr. Abdulfattah bin Sulaiman Mashat mengatakan bahwa setelah ritual haji ini selesai, para jemaah akan langsung menjalani pemeriksaan medis yang sesuai dengan protokol Covid-19.

Sebelum memulai rangkaian ibadah haji, para jemaah juga sudah lebih dahulu menjalani isolasi mandiri selama 7 hari. Setelah ini semua jemaah akan kembali menjalani isolasi di lokasi yang sudah disediakan.

"Sudah ada rencana yang rinci untuk setiap aktivitas yang dilakukan oleh para jemaah. Fokus utama adalah bagaimana menerapkan tindakan pencegahan secara efektif," ungkap Mashat seperti dikutip dari Arab News.

Lebih lanjut, Mashat meyakinkan kepada semua pihak bahwa kerajaan Arab Saudi benar-benar menjadikan kesehatan jemaah sebagai prioritas utamanya. Maka dari itu semua langkah pencegahan disiapkan sebaik mungkin.

Baca Juga: Jelang ibadah haji, Masjidil Haram pastikan semua persiapan sudah final




TERBARU

[X]
×