Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - ATHENA/ROMA. Penyelenggara armada bantuan internasional menegaskan tetap akan berlayar menuju Gaza untuk menembus blokade laut Israel, meski Italia mendesak agar mereka menerima usulan kompromi dan tidak mengambil risiko lebih jauh.
Armada bernama Global Sumud Flotilla (GSF), terdiri dari sekitar 50 kapal sipil, sebelumnya diserang drone yang menjatuhkan granat kejut dan bubuk gatal di perairan internasional, 30 mil laut dari Pulau Gavdos, Yunani, pada Rabu lalu.
Baca Juga: Mahmoud Abbas Siap Jalankan Rencana Damai Gaza Bersama Trump, Saudi, dan PBB
Tidak ada korban luka, namun beberapa kapal mengalami kerusakan. GSF menyalahkan Israel, meski Tel Aviv tidak memberikan tanggapan langsung selain menyatakan akan menggunakan segala cara untuk mencegah kapal memasuki Gaza.
Presiden Italia Sergio Mattarella menyerukan agar armada menerima usulan untuk menurunkan bantuan kemanusiaan di Siprus, lalu disalurkan ke Gaza melalui Patriarkat Latin Yerusalem.
“Nilai kehidupan manusia, yang di Gaza tampak kehilangan arti karena terus diinjak-injak, menuntut kita menghindari risiko yang membahayakan keselamatan siapa pun,” kata Mattarella pada Jumat (26/9/2025).
Israel mendukung usulan itu, tetapi pihak flotilla menolaknya.
Baca Juga: Italia dan Spanyol Kerahkan Kapal Perang untuk Kawal Armada Bantuan Gaza
Membawa Pesan Solidaritas
Armada ini membawa partisipan dari puluhan negara, termasuk pengacara, anggota parlemen, serta aktivis seperti Greta Thunberg, kampanye iklim asal Swedia.
“Kami tidak hanya mengirim bantuan kemanusiaan, tetapi juga harapan dan solidaritas, pesan bahwa dunia berdiri bersama Palestina,” kata Thunberg dari atas kapal di lepas pantai Pulau Kreta, Yunani, Kamis lalu.
Keberangkatan armada memicu ketegangan internasional, terlebih setelah Italia dan Spanyol mengerahkan kapal perang yang bersiaga untuk operasi penyelamatan dan kemanusiaan menyusul serangan drone.
Yunani menyatakan akan menjamin pelayaran aman selama berada di perairannya, namun setelah itu armada akan kembali masuk ke wilayah laut internasional. Kapal-kapal ditargetkan tiba di Gaza awal pekan depan.
Baca Juga: Presiden Trump Tegaskan Komitmen Akhiri Perang Gaza
Italia Peringatkan Risiko
Israel menegaskan, flotilla tidak akan dibiarkan lolos karena dianggap membantu kelompok Hamas.
Meski salah satu kapal utama dilaporkan mengalami kerusakan mesin, penyelenggara mengatakan armada akan tetap melanjutkan perjalanan.
Kementerian Luar Negeri Italia mengirim peringatan kepada warga negaranya yang ikut serta, agar mempertimbangkan mundur dan menerima tawaran repatriasi jika ingin turun di Yunani.
Italia menegaskan kapal perangnya hanya akan bertindak untuk operasi penyelamatan, bukan manuver militer.
“Siapa pun yang melanjutkan misi ini menanggung seluruh risiko dan bertanggung jawab secara pribadi,” tulis pernyataan pemerintah Italia.
Baca Juga: Trump Bahas Rencana Akhiri Perang Gaza Bersama Pemimpin Arab-Muslim di Sidang PBB
Israel melancarkan ofensif di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan membawa 251 sandera.
Serangan balasan Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza, telah menewaskan lebih dari 65.000 orang.