kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.210   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

AS bekukan dana di Bank Lebanon Kanada


Selasa, 21 Agustus 2012 / 11:32 WIB
AS bekukan dana di Bank Lebanon Kanada
ILUSTRASI. Proses transisi alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia ke Pertamina Hulu Rokan tinggak sebulan lagi.


Reporter: Dyah Megasari, BBC, AFP |

NEW YORK. Otoritas Amerika Serikat (AS) mengklaim telah membekukan dana sebesar US$150 juta pada rekening di sebuah bank. Dana yang dibekukan tersebut diduga merupakan bagian dari skema pencucian uang yang dilakukan oleh kelompok Hizbullah di Lebanon.

Tahun lalu pemerintah AS menuduh Bank Lebanon Kanada atau Lebanese Canadian Bank (LCB) membantu pencucian uang milik kelompok itu yang merupakan hasil dari bisnis penjualan obat terlarang dan kejahatan lainnya.

Dana tersebut menurut pemerintah AS biasanya diiselundupkan keluar dari AS dengan cara dibelikan mobil bekas terlebih dahulu untuk kemudian dijual kembali di Afrika Barat.

Hasil penjualan mobil bekas itulah yang kemudian dimasukan kembali secara diam-diam ke Lebanon. Pemerintah AS sebelumnya telah menggolongkan Hizbullah sebagai kelompok teroris dan melarang semua aktivitasnya di negara itu.

"Seperti yang kami tuduhkan pada tahun lalu, Bank Lebanon Kanada memainkan peran kunci dalam melakukan pencucian uang untuk Hizbullah," kata kepala Badan Anti Narkoba AS, DEA, Michele Leonhart seperti dikutip dari kantor berita AFP.

Sistem perbankan

Ia melanjutkan, "Upaya tanpa henti yang kami lakukan untuk mengungkap jaringan kejahatan global menunjukan bahwa sistem perbankan AS telah dimanfaatkan untuk melakukan pencucian uang yang kemudian disalurkan ke Afrika Barat dan selanjutnya ke Lebanon," bebernya.

Desember tahun lalu jaksa penuntut umum di Kejaksaan AS juga telah melakukan penuntutan terhadap LCB dan dua perusahaan lainnya atas penggunaan dana sebesar US$300 juta yang didapat dari bisnis obat bius dan kejahatan lainnya yang dilakukan di Lebanon.

Dana itu digunakan untuk membeli mobil bekas yang kemudian diekspor ke Afrika Barat. Sejauh ini Hizbullah telah membantah tuduhan tersebut dan mengatakan apa yang disampaikan merupakan bagian dari propaganda.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×