kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   0,00   0,00%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

AS Cegat Pesawat Pengebom Rusia dan China di Lepas Pantai Alaska, NATO Cemas


Jumat, 26 Juli 2024 / 13:58 WIB
AS Cegat Pesawat Pengebom Rusia dan China di Lepas Pantai Alaska, NATO Cemas
ILUSTRASI. Pada Rabu (24/7/2024), militer AS mencegat beberapa pesawat pengebom Rusia dan China di wilayah udara internasional dekat pantai Alaska. REUTERS/Jason Lee


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada Rabu (24/7/2024), militer AS mencegat beberapa pesawat pengebom Rusia dan China di wilayah udara internasional dekat pantai Alaska.

Mengutip CBS News, dua pesawat Tu-95 Rusia dan dua pesawat H-6 China memasuki apa yang dikenal sebagai Zona Identifikasi Pertahanan Udara Alaska.

Demikian pernyataan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (North American Aerospace Defense/NORAD) pada Rabu malam.

"Pesawat-pesawat itu terdeteksi, dilacak, dan dicegat," kata NORAD. 

Mereka tetap berada di ADIZ Alaska dan tidak memasuki wilayah udara AS.

Seorang pejabat pertahanan AS mengonfirmasi kepada CBS News, pesawat-pesawat pengebom itu dicegat oleh jet tempur F-16 dan F-35 AS, bersama dengan CF-18 Kanada dan pesawat pendukung lainnya.

Pejabat itu mengatakan bahwa ini menandai pertama kalinya pesawat Rusia dan China bersama-sama memasuki ADIZ Alaska, dan pertama kalinya H-6 China melanggar batas wilayah Alaska.

Baca Juga: Sanksi Barat Bikin Perdagangan Terhambat, Rusia dan China Temukan Jalan Keluar Ini

"Meskipun ADIZ Alaska dianggap sebagai bagian dari wilayah udara internasional, namun didefinisikan sebagai wilayah di mana wilayah udara AS yang berdaulat berakhir, tetapi memerlukan identifikasi semua pesawat secara langsung demi kepentingan keamanan nasional," jelas NORAD.

NORAD juga menambahkan, aktivitas dari pesawat pengebom Rusia dan China tidak dianggap sebagai ancaman.

Melansir AP, China dan Rusia sama-sama mengakui apa yang mereka sebut patroli bersama di atas Laut Bering, yang memisahkan Rusia dan Alaska.

Hubungan militer mereka yang semakin erat telah memicu kekhawatiran di antara sekutu NATO dan negara-negara di Asia-Pasifik. 

Sekutu NATO menyebut China sebagai pendukung yang menentukan perang Rusia melawan Ukraina melalui kemitraan tanpa batas dengan Rusia dan dukungannya dalam skala besar untuk pangkalan industri pertahanan Rusia.

Para sekutu mengeluarkan pernyataan tegas, yang disetujui oleh 32 anggota pada pertemuan puncak mereka di Washington awal bulan ini.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan patroli itu juga terbang di atas Laut Chukchi, yang berada di sisi utara Selat Bering, dan latihan itu berlangsung lebih dari lima jam.

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan China Zhang Xiaogang, patroli gabungan itu menguji dan meningkatkan koordinasi antara kedua angkatan udara. 

Baca Juga: AS Cemas Soal Aktivitas Rusia-China di Arktik, Ini Tanggapan Kremlin

Zhang mengatakan itu adalah patroli udara strategis gabungan kedelapan sejak 2019. Ia menolak berkomentar ketika ditanya apakah itu patroli pertama di atas Laut Bering.

Sementara militer Rusia telah lama aktif di Pasifik utara, China telah muncul sebagai aktor baru dalam beberapa tahun terakhir karena angkatan laut dan udaranya yang berkembang memperluas kehadiran mereka lebih jauh dari pantai negara itu.

Shen Yi, seorang profesor politik internasional di Universitas Fudan, menulis dalam kolomnya bahwa penerbangan China dimaksudkan untuk memberi tahu negara-negara tertentu tentang kekuatan pencegahan strategis Tiongkok dan memiliki makna simbolis dalam persaingan AS-China.

"China meningkatkan kemampuannya untuk melakukan permainan strategis yang efektif dengan Amerika Serikat dan untuk menjaga stabilitas strategis," tulis Shen. "Karena sistem ini terus ditingkatkan, ia dapat secara efektif menghalangi AS."

Selanjutnya: Cek Jadwal dan Tarif Bus DAMRI 2024 ke Bandara Soekarno Hatta

Menarik Dibaca: 6 Minuman Penurun Gula Darah yang Ampuh, Coba yuk




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×