Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, negara-negara Eropa terus menekan AS agar mereka tetap dilibatkan dalam perundingan. Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Barat telah menjatuhkan berbagai sanksi guna melemahkan ekonomi Rusia dan memperlambat upaya perangnya.
Arab Saudi, yang juga terlibat dalam pembicaraan dengan Washington mengenai Jalur Gaza, memainkan peran penting dalam memfasilitasi perundingan awal antara AS dan Rusia. Riyadh sebelumnya turut membantu pertukaran tahanan antara kedua negara.
Hingga saat ini, belum jelas bagaimana Eropa akan merespons langkah Washington setelah Trump mengejutkan sekutu dengan melakukan pembicaraan langsung dengan Putin.
Baca Juga: Kim Jong Un: Rusia Berhak Membela Diri terhadap Ukraina
Seorang pejabat Eropa yang enggan disebutkan namanya mengatakan, “Kami sepakat dengan pendekatan ‘perdamaian melalui kekuatan’ yang diusung Presiden Trump.”
Sikap AS dalam perundingan ini telah meningkatkan kesadaran di Eropa tentang perlunya upaya lebih besar untuk menjamin keamanan Ukraina.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer bahkan menyatakan kesiapan mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina, namun menekankan perlunya jaminan keamanan dari AS bagi keterlibatan pasukan Eropa.
Sementara itu, Utusan Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg, dijadwalkan mengunjungi Ukraina pada Rabu (19/2).
Ketika ditanya apakah AS akan memberikan jaminan keamanan bagi pasukan penjaga perdamaian Eropa, Kellogg menegaskan bahwa Trump tidak akan mengabaikan opsi apa pun dalam kebijakan luar negerinya.