kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

AS dan Rusia setuju hancurkan senjata kimia Suriah


Sabtu, 14 September 2013 / 23:43 WIB
AS dan Rusia setuju hancurkan senjata kimia Suriah
ILUSTRASI. Inilah 4 Cara Mudah Menguji Rambut Rusak atau Tidak, Cobain Yuk!


Sumber: AP, BBC | Editor: Dikky Setiawan

JENEWA. Ibarat dua pihak orangtua yang menengahi perkelahian anaknya, Amerika Serikat (AS) dan Rusia akhirnya mencapai kata sepakat dalam mengatasi ‘perang saudara’ di Suriah.

Setelah melakukan perundingan intensif, dua negara adidaya itu menyetujui untuk mengambil tindakan tegas terhadap penggunaan senjata kimia oleh rezim Suriah.

Pemerintah Suriah di bawah komando Presiden Bashar Al-Assad harus mengizinkan para pengawas tim inspeksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memeriksa semua senjata kimia sebelum dihancurkan total pada 2014.

Kesepakatan itu diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Jenewa, Swiss, Sabtu (14/9).

Namun, dua negara pemilik hak veto di PBB itu tidak menjelaskan, apakah rezim Suriah ikut menandatangani kesepakatan tersebut.

Kerry menyatakan, kesepakatan terdiri dari enam poin berisi ketetapan bahwa Suriah harus menyerahkan semua daftar senjata kimia pada pekan depan.

“Sekarang, dunia mengharapkan rezim Assad memenuhi komitmen publik,” kata Kerry dalam konferensi pers di hotel tempat perundingan yang dilakukan sejak Kamis malam lalu.

AS mengklaim, rezim Suriah telah menewaskan 1.429 orang melalui serangan gas beracun pada 21 Agustus lalu dalam bentrokan di pinggiran wilayah Damascus.

Sanksi jika Suriah tak mematuhi kesepakatan

Sergey Lavrov menimpali, kesepakatan itu diraih melalui sebuah kompromi berdasarkan profesionalisme AS dan Rusia.

"Tidak akan ada permainan atau ruang untuk menghindari kepatuhan penuh yang harus dilakukan oleh rezim Assad," kata Lavrov.

Jika titah tersebut tidak dipatuhi pemerintah Suriah, 15 negara Dewan Keamanan PBB siap memberikan sanksi tegas terhadap rezim Al-Assad.

"Setiap pelanggaran prosedur akan dinilai oleh Dewan Keamanan. Dan jika disetujui, Dewan Keamanan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, langkah konkret,” imbuh Lavrov.

Kesepakatan itu dinilai penting dalam memecahkan kebuntuan internasional dan dimulainya kembali pembicaraan perdamaian untuk mengakhiri perang sipil di Suriah. Mulai dari sekarang hingga tiga tahun ke depan.

"Kami memahami bahwa keputusan yang telah dicapai saat ini hanya sebagai langkah awal," Lavrov menambahkan dengan kalimat penuh hati-hati.

Berdasarkan kerangka kerja kesepakatan, tim inspeksi senjata kimia PBB akan berada di Suriah pada November mendatang.

Selama bulan itu, tim akan menyelesaikan penilaian awal dan mengisi perlengkapannya untuk senjata kimia yang akan dihancurkan.

Kesepakatan itu menyerukan semua komponen dari program senjata kimia dilenyapkan oleh rezim Suriah atau dihancurkan PBB pada pertengahan 2014.

"Memastikan bahwa penggunaan senjata kimia oleh seorang diktator tidak akan pernah lagi dilakukan. Kami percaya hal itu bisa tercapai," kata Kerry .



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×