kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS hentikan produksi vaksin AstraZeneca di pabrik Baltimore, ini penyebabnya


Minggu, 04 April 2021 / 09:08 WIB
AS hentikan produksi vaksin AstraZeneca di pabrik Baltimore, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghentikan operasional pabrik manufaktur di Baltimore yang merusak 15 juta dosis vaksin Covid-19 Johnson & Johnson. Dalam laporannya, New York Times menyebut, penghentian produksi ini hanya dilakukan untuk vaksin AstraZeneca. 

Sabtu (3/4), berdasarkan laporan, penghentian tersebut terkait kecerobohan pabrik tersebut dalam mencampur bahan untuk vaksin yang akhirnya merusak sekitar 15 juta dosis vaksin Covid-19 Johnson & Johnson. 

Pabrik yang dikelola perusahaan biofarmasi Emergent BioSolutions ini sebelumnya menjadi mitra untuk memproduksi vaksin Johnson & Johnson dan AstraZeneca. 

Badan Administrasi AS pun telah menetapkan Johnson & Johnson yang bertanggung jawab atas pabrik yang bermasalah itu. 

Baca Juga: Bangladesh, Kenya, Pakistan, dan Filipina masuk daftar merah Covid-19 di Inggris

Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan AS pun berniat menjadikan pabrik Emergent BioSolutions tersebut hanya dikhususkan untuk membuat vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson. Ini dimaksudkan untuk menghindari percampuran bahan baku di masa depan, menurut laporan tersebut, yang mengutip dua pejabat senior kesehatan federal.

Johnson & Johnson mengatakan pihaknya "memikul tanggung jawab penuh", mengkonfirmasikan perubahan tersebut, tambah laporan New York Times yang dikutip Reuters.

Selanjutnya: PBB: Masih ada ketidakadilan dalam distribusi vaksin Covid-19 secara global




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×