kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS ingin tandingi China


Rabu, 01 Agustus 2018 / 09:36 WIB
AS ingin tandingi China
ILUSTRASI. Kurs uang yuan china - dollar as


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) agaknya berusaha mengimbangi dominasi China di Asia. Terlihat dari rencana AS berinvestasi ke sektor teknologi baru, energi dan infrastruktur di Asia. Nilainya mencapai US$ 113 juta.

Dalam pidato yang disampaikan Menteri Luar Negeri AS  Mike Pompeo, AS berusaha mendefinisikan aspek ekonomi dari strategi "Indo Pasifik" yang di gadang Presiden AS Donald Trump. Strategi ini bertujuan menjadikan AS sebagai mitra tepercaya di kawasan ini.

Pompeo mengatakan, Washington menginginkan Asia yang bebas dan terbuka dengan tidak didominasi oleh satu negara. Ini merujuk pada  sebuah referensi nyata terhadap pengaruh ekonomi China yang semakin meningkat dan ketegangan yang meningkat di Laut Cina Selatan yang disengketakan.

"Seperti banyak sekutu dan teman-teman Asia kami, negara kami berjuang untuk kemerdekaan dari kekaisaran yang mengharapkan penghormatan. Kami akan menentang negara mana pun yang melakukannya," kata Pompeo kepada Kamar Dagang AS seperti dikutip Reuters, kemarin.

Menurut Pompeo, dana ini hanya mewakili pembayaran uang muka pada era baru dalam komitmen ekonomi AS untuk perdamaian dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Dia berencana akan mengunjungi Malaysia, Singapura dan Indonesia pada pekan ini, untuk mengumumkan bantuan keamanan baru.

Para pejabat AS mengatakan, strategi Amerika ini tidak bertujuan untuk bersaing secara langsung dengan program Tiongkok yang melibatkan puluhan negara dengan proyek-proyek infrastruktur yang sebagian besar negara menghubungkan Asia, sebagian Afrika dan juga Eropa senilai sekitar US$ 1 triliun. AS beralasan, strategi ini untuk menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan dengan mendorong investasi sektor swasta.

Kalah bersaing

Eswar Prasad, mantan kepala divisi China untuk IMF, mengatakan,  prakarsa yang digadang AS sangat kecil dibandingkan China. "Dalam skala dan ruang lingkup, inisiatif ini tidak sebanding dengan China. Ini juga menyoroti perbedaan antara pendekatan China yang berani dan inisiatif besar  pemerintah dibanding peran pemerintah AS yang jauh lebih sederhana,"  kata Prasad.

Istilah Indo-Pasifik didefinisikan Pompeo sebagai wilayah yang membentang dari Pantai Barat AS ke pantai barat India. AS pertama kali menguraikan strateginya untuk mengembangkan ekonomi Indo-Pasifik pada Komisi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pasifik pada tahun lalu.

AS akan menginvestasikan US$ 25 juta untuk memperluas ekspor teknologi AS ke wilayah Asia. Menambah hampir US$ 50 juta di tahun ini untuk pembangunan infrastruktur di negara-negara kawasan Asia.         



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×