Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Tidak Mencari Konflik
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, setelah serangan tersebut bahwa Biden telah mengarahkan tindakan tambahan terhadap IRGC dan pihak-pihak yang terkait dengannya. “Ini adalah awal dari tanggapan kami,” kata Austin.
“Kami tidak menginginkan konflik di Timur Tengah atau di mana pun, namun presiden dan saya tidak akan mentolerir serangan terhadap pasukan Amerika,” kata Austin.
Baca Juga: Melambat, IMF Ramal Ekonomi China Tahun Ini Akan Tumbuh 4,6%
Sebuah pernyataan pemerintah Irak mengatakan, daerah-daerah yang dibom oleh pesawat AS termasuk tempat-tempat di mana pasukan keamanan Irak ditempatkan di dekat lokasi-lokasi sipil. Dikatakan 23 orang terluka dan 16 orang tewas.
Gedung Putih mengatakan AS telah memberi tahu Irak sebelum melakukan serangan. Baghdad kemudian menuduh AS melakukan penipuan dan mengatakan bahwa klaim AS mengenai koordinasi dengan pihak berwenang Irak "tidak berdasar".
Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan, AS memicu konflik di wilayah tersebut dengan “cara yang sangat berbahaya”.
Pada hari Jumat, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan negaranya tidak akan memulai perang, namun akan “merespons dengan keras” siapa pun yang menindasnya.
Hamas mengutuk serangan AS dan mengatakan Washington menuangkan “minyak ke dalam api”.
Baca Juga: Citra Satelit Menunjukkan 30% Wilayah Gaza Hancur karena Israel
Inggris menyebut AS sebagai sekutunya yang “teguh” dan mendukung hak Washington untuk menanggapi serangan.
Menteri Luar Negeri Polandia Radek Sikorski, yang tiba untuk pertemuan Uni Eropa di Brussels, mengatakan serangan AS adalah hasil dari “bermain api” proksi Iran.