kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS menggandeng sekutunya untuk melindungi negara-negara Pasifik dari pengaruh China


Rabu, 09 Juni 2021 / 10:55 WIB
AS menggandeng sekutunya untuk melindungi negara-negara Pasifik dari pengaruh China
ILUSTRASI. Suasana?Monumen Washington, tiga hari setelah protes sertifikasi Kongres AS tentang hasil pemilu November 2020 di Washington, AS, Sabtu (9/1/2021).


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Demi melindungi negara-negara kepulauan Pasifik dari "gangguan" China, Amerika Serikat berencana untuk bekerja sama dengan sekutunya, seperti Jepang, Selandia Baru, dan Australia.

Sebagai fokus utama, AS dan sekutunya akan membantu negara-negara Pasifik untuk membangun kembali Forum Kepulauan Pasifik yang kini mulai kehilangan kekuatan setelah ditinggal lima anggotanya bulan Februari lalu.

Pada hari Selasa (9/6), koordinator Gedung Putih untuk urusan Indo-Pasifik Kurt Campbell, mengatakan AS ingin bekerja dengan negara lain untuk menyelenggarakan kembali forum tersebut.

"Mereka adalah pulau-pulau di mana kita (AS) memiliki kepentingan moral dan strategis sejarah yang sangat besar, dan kemudian terkadang kita lupa itu," ungkap Campbell, seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendapat dukungan untuk menjabat dua periode

Hadir dalam diskusi yang diadakan lembaga think thank Center for a New American Security, Campbell menyoroti sejumlah masalah, seperti minimnya peran negara-negara Pasifik di PBB, tantangan kesehatan yang dihadapi, masalah perubahan iklim, peran militer, hingga perikanan.

"Satu hal yang ingin kami lakukan dalam waktu dekat adalah bekerja sama dengan sekutu seperti Australia, Selandia Baru, Jepang, dan lainnya, bertemu dengan negara-negara kepulauan Pasifik untuk membicarakan tujuan bersama," lanjut Campbell.

Saat ini sebagian besar negara Pasifik menghadapi hambatan ekonomi yang parah karena ketergantungan mereka yang besar pada pariwisata internasional, sebuah industri yang tiba-tiba tutup tahun lalu karena pandemi virus corona.

Perpecahan di Forum Kepulauan Pasifik

Forum Kepulauan Pasifik beranggotakan 18 negara, mayoritas merupakan negara-negara pulau kecil dengan Australia dan Selandia Baru yang memiliki kekuatan besar. Bagi AS, forum ini merupakan kunci penting untuk memperluas perannya di kawasan Pasifik.

Pada bulan Februari 2021, empat anggotanya, yakni Kepulauan Marshall, Kiribati, Nauru, dan Negara Federasi Mikronesia memutuskan dari forum karena sengketa kepemimpinan dalam organisasi regional tersebut.

Baca Juga: China selesaikan latihan militer sebulan penuh, sempat lintasi Laut Sulawesi

Keluarnya empat negara kawasan Mikronesia tersebut disebabkan oleh kandidat sekretaris jenderal forum yang mereka ajukan ditolak.

Negara-negara Mikronesia merasa bahwa tahun ini adalah giliran mereka untuk mengisi jabatan sebagai sekjen sesuai pengaturan informal yang telah berdiri selama beberapa dekade.

Perpecahan dalam tubuh forum negara-negara kecil ini dianggap dapat memberikan celah bagi China untuk masuk dan meningkatkan pengaruhnya, terutama di negara-negara yang telah keluar dari forum.

Bukan cuma itu, perpecahan ini juga berisiko mengurangi komitmen kuat negara-negara Pasifik tentang upaya memerangi perubahan iklim.

Berkat forum ini, sejumlah masalah yang dialami negara-negara anggotanya mulai terdengar secara global. Termasuk di antaranya adalah masalah banjir tahunan akibat naiknya permukaan laut.

Kenaikan permukaan laut akibat pemanasan global jelas sangat berdampak bagi negara kepulauan kecil di kawasan tersebut yang bisa saja hilang dalam waktu sekejap akibat terjangan banjir.

Selanjutnya: Semakin lemah, empat negara isyaratkan akan keluar dari Forum Kepulauan Pasifik




TERBARU

[X]
×