Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Perusahaan tambang asal Australia, VHM Ltd, mengumumkan telah menerima surat minat (letter of interest) dari U.S. Export-Import Bank (EXIM) untuk pendanaan hingga US$200 juta guna mendukung pengembangan Proyek Logam Tanah Jarang dan Mineral Sands Goschen di Victoria.
Saham VHM sempat melonjak 6,1% menjadi A$0,26 pada perdagangan Senin (6/10/2025), level tertinggi sejak 25 September, setelah pengumuman tersebut.
Baca Juga: China–Malaysia Jajaki Proyek Bersama Pembangunan Kilang Logam Tanah Jarang
EXIM, yang merupakan lembaga kredit ekspor resmi pemerintah Amerika Serikat, menawarkan skema pendanaan dengan jangka waktu pembayaran hingga 12 tahun.
Dukungan ini sejalan dengan upaya negara-negara Barat untuk mengurangi ketergantungan rantai pasok logam tanah jarang dari China, produsen utama global.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa pejabat pemerintah AS tengah membahas kemungkinan mengambil kepemilikan di Critical Metals Corp, yang akan memberikan Washington kepentingan langsung pada proyek logam tanah jarang terbesar di Greenland.
VHM menyebut EXIM telah mengidentifikasi Proyek Goschen sebagai kandidat dalam program Supply Chain Resiliency Initiative (SCRI), sebuah inisiatif yang bertujuan memperkuat rantai pasok industri strategis AS melalui diversifikasi sumber bahan baku penting.
Baca Juga: Dinilai Strategis, Pemerintah Larang Ekspor Seluruh Logam Tanah Jarang
“VHM berada pada posisi yang kuat untuk mengembangkan Proyek Goschen dan menjadi solusi global bagi isu rantai pasok mineral kritis saat ini,” ujar CEO VHM, Andrew King, dalam keterangan resmi.
Proyek Goschen diklasifikasikan sebagai proyek terintegrasi Tier 1 yang menggabungkan produksi logam tanah jarang dan mineral sands, dua komoditas penting dalam teknologi energi bersih dan manufaktur berteknologi tinggi.