kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.599   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.126   74,55   0,93%
  • KOMPAS100 1.121   15,16   1,37%
  • LQ45 780   8,00   1,04%
  • ISSI 292   2,87   0,99%
  • IDX30 407   3,03   0,75%
  • IDXHIDIV20 456   1,98   0,44%
  • IDX80 123   1,45   1,19%
  • IDXV30 132   1,56   1,20%
  • IDXQ30 128   0,65   0,51%

AS Tambah Pembelian Peso Argentina, Siapkan Fasilitas Utang US$20 Miliar


Kamis, 16 Oktober 2025 / 09:49 WIB
AS Tambah Pembelian Peso Argentina, Siapkan Fasilitas Utang US$20 Miliar
ILUSTRASI. A man shows Argentine pesos outside a bank in Buenos Aires' financial district, Argentina August 30, 2018. REUTERS/Marcos Brindicci


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat (AS) kembali membeli peso Argentina di pasar terbuka pada Rabu (15/10/2025), kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent, seraya menambahkan bahwa Washington tengah bekerja sama dengan bank dan dana investasi untuk membentuk fasilitas pendanaan senilai US$20 miliar bagi surat utang pemerintah Argentina.

Bessent menjelaskan dalam konferensi pers bahwa fasilitas tersebut akan melengkapi jalur swap mata uang senilai US$20 miliar yang baru disepakati antara kedua negara.

Dengan demikian, total dukungan AS terhadap ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin itu mencapai US$40 miliar.

Baca Juga: Ini Dia 10 Perusahaan Tertua di Amerika Serikat yang Masih Aktif, Termasuk JPMorgan

Ia tidak merinci besaran atau mekanisme pembelian peso yang dilakukan, namun operasi tersebut disebut mengikuti aksi serupa pada 9 Oktober lalu.

Langkah tersebut turut membantu pemulihan pasar keuangan Argentina setelah pernyataan Presiden Donald Trump sehari sebelumnya sempat menimbulkan keraguan terhadap komitmen AS.

Indeks saham lokal ditutup naik 1,7%, sementara obligasi global denominasi dolar juga menguat tipis. Namun, peso Argentina justru melemah 1,7% menjadi 1.378 per dolar setelah pengumuman Bessent.

Trump sebelumnya mengatakan bahwa AS tidak akan “membuang waktu” membantu Argentina jika partai Presiden Javier Milei kalah dalam pemilihan parlemen pada 26 Oktober mendatang.

Namun Bessent menegaskan bahwa dukungan Washington tidak bergantung pada hasil pemilu, melainkan pada kebijakan ekonomi yang dijalankan pemerintahan Milei.

Baca Juga: Mata Uang Asia Menguat Kamis (16/10), Baht Thailand dan Won Korea Pimpin Kenaikan

“Selama Argentina terus menjalankan kebijakan yang baik, mereka akan mendapat dukungan AS,” ujar Bessent.

“Ini bukan soal pemilu, melainkan soal kebijakan.”

Ia juga menyebut kemungkinan AS membeli utang Argentina di masa mendatang, meski belum memberikan rincian lebih lanjut.

Bessent mengatakan fasilitas utang tersebut merupakan solusi sektor swasta untuk membantu Argentina memenuhi kewajiban pembayarannya. “Banyak bank dan dana kedaulatan yang telah menyatakan minat untuk ikut serta,” ujarnya.

Argentina Harap Swap Cair Sebelum Pemilu

Di Buenos Aires, Menteri Ekonomi Argentina Luis Caputo menyatakan harapannya agar perjanjian swap senilai US$20 miliar dapat segera terealisasi sebelum pemilu 26 Oktober.

Ia menambahkan bahwa pemerintahan Milei tetap berkomitmen mempertahankan kebijakan fiskal ketat dan reformasi pasar bebas, terlepas dari hasil pemungutan suara.

Baca Juga: IMF: AS dan China Tetap Komit Dukung Upaya Global Atasi Krisis Utang

Caputo juga mengungkapkan adanya komitmen informal investasi bernilai miliaran dolar dari perusahaan AS, hasil dari sejumlah pertemuan bisnis baru-baru ini.

Bessent menuturkan bahwa jalur swap akan didukung oleh aset Special Drawing Rights (SDR) milik Dana Moneter Internasional (IMF) yang disimpan dalam Exchange Stabilization Fund Departemen Keuangan AS, dan akan dikonversi ke dolar.

Ketika ditanya apakah AS akan meminta status kreditur prioritas di atas IMF atau sektor swasta, Bessent menepis kemungkinan tersebut.

“Tidak, itu yang dilakukan China bukan kami,” katanya.

Doktrin Monroe Ekonomi

Bessent menegaskan bahwa langkah AS bukan didorong oleh risiko sistemik, melainkan bagian dari “Economic Monroe Doctrine” strategi geopolitik untuk memperkuat pengaruh ekonomi AS di kawasan Amerika.

Baca Juga: Shutdown Bisa Rugikan Ekonomi AS hingga US$15 Miliar per Minggu

Menurutnya, keberhasilan pemerintahan Milei yang pro-pasar menjadi “mercusuar” bagi negara-negara lain di Amerika Latin untuk meninggalkan kebijakan sosialisme dan bergerak ke arah ekonomi yang lebih liberal.

China diketahui memiliki jalur swap US$18 miliar dengan Argentina dan telah meningkatkan pengaruh ekonominya di kawasan dalam beberapa tahun terakhir.

“Argentina adalah pusat dari upaya kami untuk memulihkan keseimbangan ekonomi di belahan bumi barat,” pungkas Bessent.

Selanjutnya: Pemerintah Borong 42 Jet Tempur dari China, Akhiri Ketergantungan pada Barat

Menarik Dibaca: Bergerak Fluktuatif, IHSG Naik 0,5% Pada Perdagangan Kamis Pagi (16/10)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×