Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Setelah beberapa negara terutama di Eropa menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 Astrazeneca, pemerintah Australia tidak menghentikan penggunaan vaksin tersebut di negaranya.
Penghentian vaksinasi Astrazeneca terjadi di beberapa negara dikarenakan adanya laporan bahwa ada kemungkinan efek samping serius.
Seperti diberitakan oleh Reuters, Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg mengungkapkan bahwa tidak ada rencana untuk menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Ia menjelaskan bahwa penggunaan vaksin tersebut didasari dengan konfirmasi dari WHO bahwa vaksin tersebut aman dan efektif.
“Jadi kami akan terus melanjutkan peluncuran vaksin AstraZeneca,” ucap Frydenberg seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/3).
Baca Juga: Tunggu konfirmasi WHO, penggunaan vaksin AstraZeneca di Indonesia ditunda
Rencananya, 25 juta orang Australia akan diinokulasi dengan vaksin AstraZeneca. Saat ini pihak berwenang telah mendapatkan hampir 54 juta dosis dan 50 juta akan diproduksi secara lokal pada akhir Maret.
Australia memang merupakan salah satu negara yang paling lambat dibandingkan dengan negara lain dalam hal vaksinasi yaitu pada bulan lalu. Sedangkan untuk penggunaan vaksin AstraZeneca, Australia baru memakainya minggu lalu.
Pemerintah Australia menargetkan akan meningkatkan vaksinasi nasional menjadi 1 juta tiap minggunya pada awal April. Target ini sembari menunggu produksi vaksin AstraZeneca secara lokal tersedia.
Hingga saat ini, Australia telah melaporkan lebih dari 29.100 kasus Covid-19 dan 909 kematian, dengan penutupan perbatasan serta sistem pelacakan cepat untuk membantu menjaga jumlahnya yang relatif rendah dibandingkan dengan negara maju lainnya.