kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Balas Sanksi Barat, Vladimir Putin Larang Ekspor Solar


Jumat, 22 September 2023 / 08:44 WIB
Balas Sanksi Barat, Vladimir Putin Larang Ekspor Solar
ILUSTRASI. Rusia telah melarang ekspor solar sebagai pembalasan terhadap sanksi negara-negara Barat. Sputnik/Sergei Savostyanov/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia telah melarang ekspor solar sebagai pembalasan terhadap sanksi negara-negara Barat. Kebijakan ini meningkatkan kekhawatiran akan dampak yang lebih buruk bagi pemilik kendaraan di Inggris.

Melansir The Telegraph, harga solar di Eropa langsung melonjak sebanyak 5% sebagai respons terhadap berita dari Kremlin. Banyak yang cemas, hal ini akan memperburuk kelangkaan solar global.

Larangan ini muncul ketika para pembuat kebijakan merasa cemas mengamati kenaikan harga minyak, yang telah meningkat sebesar 30% sejak bulan Juni dan hampir melampaui level US$ 100 per barel.

Meskipun Inggris dan Uni Eropa melarang impor minyak dari Rusia awal tahun ini, negara-negara lain terus membeli bahan bakarnya. 

Langkah Vladimir Putin kemungkinan akan semakin memperketat pasokan solar global dan dapat meningkatkan inflasi di seluruh dunia.

Luke Bosdet dari The Automobile Association mengatakan: “Mereka berupaya untuk mewujudkan fakta bahwa solar, seperti bahan bakar lainnya, adalah komoditas global. Bahkan jika Anda menerapkannya di China, Anda masih akan mendapatkan dampak yang besar di seluruh dunia. Pada dasarnya itulah yang mereka coba lakukan.”

Baca Juga: Erdogan: Saya Tidak Punya Alasan untuk Tidak Mempercayai Rusia

Menurut Vortexa, Rusia mengekspor hampir satu juta barel solar per hari tahun lalu. Ekspor solar Rusia menyumbang 3,4% dari permintaan global, yang berarti pembatasan dapat berdampak signifikan pada harga global.

Bosdet mengatakan bahwa larangan tersebut datang pada saat pengendara mobil di Inggris sudah menghadapi kenaikan harga bahan bakar.

“Harga bahan bakar di pom bensin sudah naik karena harga minyak yang lebih tinggi,” jelasnya.

Perusahaan kilang minyak telah kesulitan menghasilkan cukup bahan bakar diesel setelah produsen terbesar kedua dan ketiga di dunia, Arab Saudi dan Rusia, membatasi pasokan minyak.

Baca Juga: Vladimir Putin Diprediksi Akan Temui Xi Jinping di Beijing pada Bulan Oktober

Larangan ekspor ini tetap dilakukan meskipun ada tanda-tanda tekanan terhadap anggaran Kremlin.

Moskow mengklaim larangan ekspor solar hanya bersifat sementara dan akan membantu menurunkan harga bahan bakar bagi masyarakat Rusia.

Larangan ekspor mungkin mempunyai dampak yang lebih luas terhadap inflasi global, karena bahan bakar diesel digunakan dalam bidang pertanian, perikanan, dan transportasi jarak jauh.

Mengutip Bloomberg, berdasarkan keputusan pemerintah, larangan tersebut, yang juga berlaku untuk bensin, mulai berlaku pada 21 September 2023 dan belum memiliki tanggal pasti sampai kapan masa berlakunya.

“Meskipun larangan ini hanya bersifat sementara, dampaknya signifikan karena Rusia tetap menjadi eksportir utama solar ke pasar global,” kata Alan Gelder, wakil presiden pasar penyulingan, bahan kimia, dan minyak di konsultan Wood Mackenzie Ltd. 

Baca Juga: Vladimir Putin dan Kim Jong Un Habiskan Waktu 5 Jam di Pangkalan Luar Angkasa Rusia

Gelder menambahkan, "Sistem penyulingan minyak global akan berjuang untuk menggantikan volume diesel Rusia yang hilang pada saat persediaan solar global sudah berada pada tingkat yang rendah.”




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×