kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.522.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 15.899   36,00   0,23%
  • IDX 7.304   -22,43   -0,31%
  • KOMPAS100 1.113   -6,61   -0,59%
  • LQ45 875   -8,18   -0,93%
  • ISSI 223   -0,27   -0,12%
  • IDX30 447   -4,85   -1,07%
  • IDXHIDIV20 536   -6,33   -1,17%
  • IDX80 127   -1,08   -0,85%
  • IDXV30 130   -0,76   -0,58%
  • IDXQ30 148   -1,74   -1,16%

Balasan Sengit China ke AS: Tiongkok Larang Ekspor Galium, Germanium & Antimon


Kamis, 05 Desember 2024 / 03:50 WIB
Balasan Sengit China ke AS: Tiongkok Larang Ekspor Galium, Germanium & Antimon
ILUSTRASI. Pada Selasa (3/12/2024), Tiongkok melarang ekspor mineral penting seperti galium, germanium, dan antimon ke Amerika Serikat. REUTERS/Thomas White


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada Selasa (3/12/2024), Tiongkok melarang ekspor mineral penting seperti galium, germanium, dan antimon ke Amerika Serikat. 

Mineral penting ini memiliki aplikasi militer yang luas. 

Larangan tersebut semakin meningkatkan ketegangan perdagangan antara AS dan China, sehari setelah tindakan keras terbaru Washington terhadap sektor chip Tiongkok.

Melansir Reuters, pembatasan tersebut memperkuat penegakan batasan yang ada pada ekspor mineral penting yang mulai diluncurkan Beijing tahun lalu, tetapi hanya berlaku untuk pasar AS. 

Ini merupakan eskalasi terbaru ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia menjelang Presiden terpilih Donald Trump menjabat bulan depan.

Arahan Kementerian Perdagangan Tiongkok tentang barang-barang penggunaan ganda dengan aplikasi militer dan sipil mengutip masalah keamanan nasional. 

Perintah tersebut, yang berlaku segera, juga mengharuskan peninjauan yang lebih ketat terhadap penggunaan akhir untuk barang-barang grafit yang dikirim ke AS.

"Pada prinsipnya, ekspor galium, germanium, antimon, dan material superkeras ke Amerika Serikat tidak diizinkan," kata kementerian tersebut.

Baca Juga: Adu Kuat Dedolarisasi Versus Kebijakan Proteksi Amerika Serikat

Galium dan germanium digunakan dalam semikonduktor. Sementara germanium juga digunakan dalam teknologi inframerah, kabel serat optik, dan sel surya. 

Adapun antimon digunakan dalam peluru dan persenjataan lainnya. Sedangkan grafit merupakan komponen terbesar berdasarkan volume baterai kendaraan listrik.

Langkah tersebut telah memicu kekhawatiran baru bahwa Beijing selanjutnya dapat menargetkan mineral penting lainnya, termasuk yang memiliki penggunaan yang lebih luas seperti nikel atau kobalt.

"China telah memberi isyarat selama beberapa waktu bahwa mereka bersedia mengambil langkah-langkah ini, jadi kapan AS akan belajar dari kesalahannya?" kata Todd Malan dari Talon Metals, yang mencoba mengembangkan tambang nikel di Minnesota dan sedang mengeksplorasi logam tersebut di Michigan. 

Satu-satunya tambang nikel AS akan habis pada tahun 2028.

"Amerika Serikat sedang menilai pembatasan baru tersebut, tetapi akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai tanggapan," kata juru bicara Gedung Putih, tanpa memberikan perincian.

Baca Juga: Perlambatan Ekonomi China Berpotensi Beri Dampak pada Pertumbuhan Ekonomi RI

Juru bicara tersebut juga menambahkan, kontrol baru ini hanya menggarisbawahi pentingnya memperkuat upaya AS dengan negara-negara lain untuk mengurangi risiko dan mendiversifikasi rantai pasokan penting dari RRC (Tiongkok).

Perwakilan Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.

Data bea cukai Tiongkok menunjukkan tidak ada pengiriman germanium atau galium tempa dan tidak tempa ke AS tahun ini hingga Oktober, meskipun AS merupakan pasar terbesar keempat dan kelima untuk mineral tersebut.

Demikian pula, pengiriman produk antimon secara keseluruhan pada bulan Oktober anjlok hingga 97% dari September, setelah langkah Beijing untuk membatasi ekspornya mulai berlaku.

Tahun lalu, Tiongkok menyumbang 48% dari produksi antimon secara global, yang digunakan dalam amunisi, rudal inframerah, senjata nuklir, dan kacamata penglihatan malam, serta dalam baterai dan peralatan fotovoltaik.

Menurut konsultan Project Blue, tahun ini, Tiongkok menyumbang 59,2% dari produksi germanium olahan dan 98,8% dari produksi galium olahan.

Baca Juga: Stasiun Pemantau Atmosfer Pertama Milik China di Antartika Mulai beroperasi

"Langkah ini merupakan eskalasi ketegangan yang cukup besar dalam rantai pasokan di mana akses ke unit bahan baku sudah ketat di Barat," kata salah satu pendiri Project Blue, Jack Bedder.

Harga antimon trioksida di Rotterdam telah melonjak sebesar 228% sejak awal tahun menjadi US$ 39.000 per metrik ton pada 28 November, data dari penyedia informasi Argus menunjukkan.

"Semua orang akan menggali di halaman belakang rumah mereka untuk menemukan antimon. Banyak negara akan mencoba menemukan deposit antimon," kata seorang pedagang logam kecil di Eropa, yang menolak disebutkan namanya.

Perpetua Resources, yang tengah mengembangkan tambang antimon di Idaho dengan dukungan finansial dari pemerintah AS, mengatakan bahwa Tiongkok "mempersenjatai akses" ke mineral-mineral yang penting bagi militer dan perusahaan-perusahaan teknologi AS.

Baca Juga: Heboh Tarif Donald Trump, Apa Itu Tarif dan Bagaimana Cara Kerjanya?

"Kita harus serius tentang sumber-sumber mineral Amerika," kata CEO Perpetua Jon Cherry. "Sudah saatnya mengakhiri ketergantungan kita pada Tiongkok dan mengamankan masa depan kita."

Pengumuman Tiongkok tersebut muncul setelah Washington meluncurkan tindakan keras ketiganya dalam tiga tahun terhadap industri semikonduktor Tiongkok pada hari Senin, dengan mengekang ekspor ke 140 perusahaan, termasuk pembuat peralatan chip Naura Technology Group.

Trump, yang masa jabatan empat tahun pertamanya di Gedung Putih ditandai oleh perang dagang yang sengit dengan China, telah mengatakan bahwa ia akan menerapkan tarif 10% pada barang-barang China dan mengancam tarif 60% pada impor China selama kampanye kepresidenannya.

"Tidak mengherankan bahwa China telah menanggapi peningkatan pembatasan oleh otoritas Amerika, baik yang sedang berlangsung maupun yang akan datang, dengan pembatasannya sendiri terhadap pasokan mineral strategis ini," kata Peter Arkell, ketua Asosiasi Pertambangan Global China.

"Ini adalah perdagangan "perang yang tidak ada pemenangnya," katanya.

Tonton: Donald Trump Ancam Tarif 100% ke Kelompok BRICS, Ini Alasannya

Secara terpisah, beberapa kelompok industri Tiongkok pada hari Selasa meminta anggotanya untuk membeli semikonduktor buatan dalam negeri, dengan salah satu kelompok mengatakan chip AS tidak lagi aman dan dapat diandalkan.

Selanjutnya: Properti Tak Dilirik, Ini 3 Sektor yang Jadi Incaran Warren Buffett di Pasar Saham



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×