Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. China memberi pesan bahwa mereka masih bisa mengambil langkah yang lebih besar untuk meningkatkan perekonomian yang lesu.
"Ada ruang bagi kami untuk memotong suku bunga. Tetapi apakah kita melakukannya atau tidak, itu tergantung pada pertumbuhan ekonomi," kata Liu Guoquiang, Wakil Gubernur People's Bank of China seperti dikutip CNN.
Baca Juga: Kalahkan China, Jepang rajai proyek infrastruktur di Asia Tenggara
Bank sentral juga akan menunggu untuk mencermati dampak perbaikan kebijakan moneter yang diumumkan pada pekan lalu terhadap aktivitas ekonomi.
Sebagai bagian dari reformasi tersebut, PBOC menetapkan suku bunga pinjaman bertenor satu tahun sebesar 4,25%. Suku bunga tersebut sedikit dipangkas dari sebelumnya 4,35% yang telah dipertahankan selama beberapa tahun.
Suku bunga yang akan menjadi patokan baru bagi bank untuk menentukan bunga pinjaman, seharusnya lebih mencerminkan perubahan dalam tingkat pasar, dan telah digambarkan oleh beberapa analis sebagai penurunan suku bunga.
Baca Juga: Resep jadi tajir buat milenial ala Jack Ma yang bikin merinding
Tetapi perubahan itu tidak mungkin memiliki dampak besar pada ekonomi China, yang sedang dalam kemerosotan yang serius.
"Di saat bank sentral berusaha mendorong bank untuk mengurangi suku bunga pinjaman dengan cukup kecil, dampak pada aktivitas ekonomi akan marjinal," tulis Julian Evans-Pritchard, ekonom senior China untuk Capital Economics, dalam sebuah laporan .
Dia menambahkan bahwa tidak seperti pemotongan suku bunga acuan, langkah ini hanya akan memberi stimulus pada biaya pinjaman pada pinjaman baru, bukan pinjaman berjalan. Karena itu, ia menyebut bank sentral China masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan.
Baca Juga: Rabu pagi, unjuk rasa Hong Kong terfokus di tiga stasiun MRT