kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Sentral China pangkas suku bunga acuannya jadi 2,5%


Senin, 18 November 2019 / 19:50 WIB
Bank Sentral China pangkas suku bunga acuannya jadi 2,5%
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A woman walks past the headquarters of the People's Bank of China (PBOC), the central bank, in Beijing, June 21, 2013. REUTERS/Jason Lee/File Photo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Bank Sentral China atau People's Bank of China (PBOC) secara tak terduga memangkas suku bunga pinjaman antarbank untuk pertama kalinya sejak Oktober 2015. PBOC memangkas suku bunga 7-Days Reverse Repurchase Rate menjadi 2,5% dari 2,55%.

Pelonggaran pertama dalam 4 tahun terakhir terkait instrumen likuiditas ini dilakukan untuk mendukung pasar obligasi China. Keputusan tersebut diambil hanya berselang dua minggu setelah PBOC memangkas biaya pinjaman untuk medium-term lending facility (MLF), yang digunakan oleh bank untuk kebutuhan pendanaan yang lebih lama dengan margin yang sama.

Baca Juga: Tentara China sempat turun ke jalan-jalan di Hong Kong, ada apa?

Pemangkasan keduanya meningkatkan kemungkinan Bank Sentral China untuk memangkas suku bunga pinjaman baru (LPR), di mana banyak digunakan pemberi pinjaman sebagai basis penetapan bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).

Menurut analis, pemangkasan tak terduga yang dilakukan pada Senin (18/11) itu menunjukkan bahwa bank sentral berupaya meredakan kekhawatiran investor bahwa inflasi ritel yang lebih tinggi akan mencegahnya memberikan stimulus baru.

Zhou Hao, ekonom Commerzbank Singapura mengatakan penurunan suku bunga repo menunjukkan perubahan kebijakan dalam beberapa bulan mendatang."Ini termasuk beberapa penyesuaian untuk memprioritaskan kebijakan pro-pertumbuhan untuk saat ini," katanya seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Duh, dokumen Pemerintah China yang bocor mengungkap detail kekerasan atas Uighur

Pertumbuhan ekonomi China telah melambat ke level terendah dalam hampir tiga dekade. Data terakhir yang dirilis seperti pertumbuhan kredit dan hasil industri masih mencerminkan perlambatan.

Didorong oleh harga daging babi yang melonjak akibat penyebaran Demam Babi Afrika, inflasi konsumen China naik melampaui target pemerintah sekitar 3% pada Oktober ke laju tercepat dalam hampir delapan tahun.




TERBARU

[X]
×