kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bank Sentral Eropa: Wabah corona, lapisan baru ketidakpastian ekonomi


Kamis, 06 Februari 2020 / 14:57 WIB
Bank Sentral Eropa: Wabah corona, lapisan baru ketidakpastian ekonomi
ILUSTRASI. Gubernur Bank Sentral eropa (ECB) Christine Lagarde menyebut wabah corona merupakan lapisan baru ketidakpastian untuk ekonomi Eropa maupun ekonomi global.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - PARIS. Bank Sentral Eropa atau Europena Central Bank (ECB) mengingatkan untuk tidak menganggap sepele penyebaran virus corona. Gubernur  ECB Christine Lagarde menyebut wabah corona merupakan lapisan baru ketidakpastian untuk ekonomi Eropa maupun ekonomi global.

"Sementara ancaman perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China tampaknya telah surut, virus corona menambahkan lapisan baru ketidakpastian," kata Lagarde pada pidato di Paris, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (6/2).

Baca Juga: Virus corona meredupkan bisnis, merek-merek global gugup dan panik

Lagarde menempatkan risiko penyebaran penyakit corona ini pada tingkat yang sama dengan risiko global lain seperti sebagai ketegangan perdagangan dan konflik geopolitik.

Data terbaru, Kamis (6/2), korban jiwa akibat virus corona baru di daratan China melonjak 73 orang menjadi 563 orang. Korban berjatuhan ketika para ahli meningkatkan upaya menemukan vaksin untuk penyakit yang telah mematikan kota-kota di China dan memaksa ribuan orang lain untuk karantina di seluruh dunia.

Provinsi Hubei yang merupakan pusat epidemi virus corona melaporkan 70 kematian baru pada Rabu (5/2) dan 2.987 kasus baru yang dikonfirmasi. Kematian lainnya terjadi di kota Tianjin, provinsi timur laut Heilongjiang dan provinsi Guizhou di barat daya.

Wabah corona mempengaruhi bisnis perusahaan-perusahaan global yang semakin bergantung pada China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, sebagai pembeli utama makanan, mobil, tiket film dan barang-barang lainnya.

Maskapai telah membatalkan 25.000 penerbangan ke dan di dalam China setelah penjualan tiket runtuh, menurut penyedia data perjalanan OAG.

Baca Juga: Tak ada penerbangan, China berencana menjemput warganya di Bali



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×