kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank sentral Malaysia pangkas suku bunga 50 bps ke level 2%, terendah sejak 2009


Selasa, 05 Mei 2020 / 14:40 WIB
Bank sentral Malaysia pangkas suku bunga 50 bps ke level 2%, terendah sejak 2009
ILUSTRASI. Bank sentral Malaysia atawa Bank Negara Malaysia (BNM) pangkas suku bunga acuan ke level 2%


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Bank sentral Malaysia atawa Bank Negara malaysia (BNM) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 2% pada Selasa (5/5). 

Bagi BNM, ini menjadi level suku bunga terendah sejak 2009 silam. Pemangkasan suku bunga dilakukan guna membantu perekonomian Negeri Jiran yang terdampak pandemi virus corona serta jatuhnya harga ekspor energi.

BNM memangkas suku bunga sehari setelah pemerintah Malaysia melonggarkan kebijakan pembatasan pada pergerakan masyarakat dan bisnis yang sudah dilakukan selama enam minggu.

Baca Juga: Hidupkan ekonomi yang nyaris mati, Italia dan Amerika mulai longgarkan lockdown

Asal tahu saja, ini adalah kali ketiga BNM melakukan pemotongan suku bunga. Kebijakan ini pun sudah sesuai dengan hasil jajak pendapatan yang Reuters, dengan ekonomi yang diperkirakan anjlok ke rekor terburuk dalam satu dekade.

Komite kebijakan moneter BNM mengatakan, keputusan itu melengkapi langkah-langkah moneter dan keuangan lainnya yang sudah diambil bank sentral untuk meredam dampak ekonomi pada bisnis dan rumah tangga dan mendukung peningkatan kegiatan ekonomi.

"Bank akan memanfaatkan kebijakan untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan agar pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dapat terlaksana," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.

Malaysia, yang hingga pertengahan April memiliki jumlah infeksi tertinggi di Asia Tenggara, telah mempertahankan keputusannya untuk melongarkan kebijakan. Senin (4/5), otoritas kesehatan Malaysia melaporkan 55 kasus virus corona baru, sehingga totalnya menjadi 6.353 kasus. 

Namun, tidak ada kematian baru yang dilaporkan. Dan sejauh ini hanya 105 orang telah meninggal akibat virus corona di Malaysia.

Prakash Sakpal, ekonom ING mengatakan, pemotongan agresif suku bunga secara luas diharapkan, dan tapi tidak berdampak signifikan pada pasar.

"Saya pikir para investor lebih suka menikmati kenyataan bahwa pandemi ini mulai terkendali dan ekonomi terbuka, meskipun secara bertahap," Prakash mengatakan kepada Reuters melalui email.

Baca Juga: Malaysia kritik WHO di tengah pandemi corona, ada apa?

Prakash pun memprediksi, BNM masih memiliki ruang untuk pemangkasan lanjutan sebesar 50 basis poin di tahun ini.

Di sisi lain, pemerintah Malaysia telah meluncurkan paket stimulus senilai 260 miliar ringgit pada akhir Maret untuk menjaga perekonomian tetap bertahan selama lockdown sebagian diberlakukan.

BNM mengatakan prospek pertumbuhan terus menjadi subjek tingkat ketidakpastian yang tinggi, "khususnya sehubungan dengan perkembangan seputar pandemi".

Pada bulan April, BNM perkiraan, ekonomi menyusut sebanyak 2% atau tumbuh 0,5% untuk tahun ini karena pandemi virus corona. Tetapi bank sentral Malaysia ini masih menekankan bahwa "ketidakpastian masih besar".

Bank sentral telah memproyeksikan ekspor kontraksi 8,7% pada tahun 2020, karena mitra dagang utama juga berjuang dengan pandemi. Jatuhnya harga minyak global juga memukul pendapatan ekspor Malaysia dari gas alam cair




TERBARU

[X]
×