Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JOHANNESBURG. Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika (UNECA) menyebutkan, pandemi virus corona bisa membunuh setidaknya 300.000 orang di Afrika dan mendorong 29 juta orang ke dalam jurang kemiskinan ekstrem.
Afrika yang berisi 54 negara sejauh ini melaporkan kurang dari 20.000 kasus virus corona terkonfirmasi, hanya sebagian kecil dari lebih dua juta kasus infeksi yang dilaporkan secara global.
Tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Kamis (16/4), Afrika bisa memiliki 10 juta kasus virus corona dalam tiga hingga enam bulan mendatang.
Baca Juga: Angka kematian akibat corona di Wuhan melonjak 50% jadi 3.869, ada apa?
"Untuk melindungi dan membangun menuju kemakmuran bersama, setidaknya butuh US$ 100 miliar untuk segera memberikan sumber daya bagi jaring pengaman kesehatan dan sosial," kata UNECA dalam laporannya, Jumat (17/4), seperti dikutip Reuters.
UNECA juga mendukung seruan menteri keuangan Afrika untuk tambahan stimulus US$ 100 miliar, yang akan mencakup penghentian semua fasilitas utang luar negeri.
Dengan tidak ada intervensi, studi UNECA menghitung, lebih dari 1,2 miliar orang Afrika akan terinfeksi virus corona dan 3,3 juta orang meninggal pada tahun ini. Benua ini memiliki total populasi sekitar 1,3 miliar jiwa.
Baca Juga: Banyak yang langgar lockdown, Duterte ancam terapkan darurat militer
Namun, sebagian besar Afrika telah menerapkan langkah-langkah menjaga jarak sosial, mulai dari jam malam dan pembatasn perjalanan di beberapa negara hingga penguncian penuh di negara lain.
Cuma, bahkan skenario terbaik UNECA, dengan negara-negara memberlakukan jarak sosial yang intens, Afrika tetap bisa memiliki 122,8 juta infeksi, 2,3 juta orang menjalani rawat inap, dan 300.000 kematian.
Memerangi penyakit ini akan makin rumit seiring fakta: 36% orang Afrika tidak memiliki akses ke fasilitas mencuci rumahtangga, dan benua itu hanya punya 1,8 tempat tidur rumahsakit per 1.000 orang.
Baca Juga: Laporkan 623 infeksi baru, kasus corona di Singapura tembus 5.000
Demografi muda Afrika, hampir 60% dari populasi di bawah usia 25 tahun, harus membantu mencegah virus corona. Di sisi lain, 56% dari populasi perkotaan terkonsentrasi di daerah kumuh yang penuh sesak dan banyak orang juga rentan karena HIV/AIDS, TBC, dan kekurangan gizi.
Afrika mengimpor 94% dari obat-obatannya, UNECA menyebutkan, dengan setidaknya 71 negara telah melarang atau membatasi ekspor pasokan tertentu yang dianggap penting untuk memerangi wabah virus corona.
"Dalam skenario kasus terbaik, butuh dana US$ 44 miliar untuk pengujian virus, peralatan pelindung diri, dan untuk mengobati semua yang membutuhkan rawat inap," sebut UNECA. Tapi, Afrika tidak punya uang sebanyak itu.