Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Namun, sebagian besar Afrika telah menerapkan langkah-langkah menjaga jarak sosial, mulai dari jam malam dan pembatasn perjalanan di beberapa negara hingga penguncian penuh di negara lain.
Cuma, bahkan skenario terbaik UNECA, dengan negara-negara memberlakukan jarak sosial yang intens, Afrika tetap bisa memiliki 122,8 juta infeksi, 2,3 juta orang menjalani rawat inap, dan 300.000 kematian.
Memerangi penyakit ini akan makin rumit seiring fakta: 36% orang Afrika tidak memiliki akses ke fasilitas mencuci rumahtangga, dan benua itu hanya punya 1,8 tempat tidur rumahsakit per 1.000 orang.
Baca Juga: Laporkan 623 infeksi baru, kasus corona di Singapura tembus 5.000
Demografi muda Afrika, hampir 60% dari populasi di bawah usia 25 tahun, harus membantu mencegah virus corona. Di sisi lain, 56% dari populasi perkotaan terkonsentrasi di daerah kumuh yang penuh sesak dan banyak orang juga rentan karena HIV/AIDS, TBC, dan kekurangan gizi.
Afrika mengimpor 94% dari obat-obatannya, UNECA menyebutkan, dengan setidaknya 71 negara telah melarang atau membatasi ekspor pasokan tertentu yang dianggap penting untuk memerangi wabah virus corona.
"Dalam skenario kasus terbaik, butuh dana US$ 44 miliar untuk pengujian virus, peralatan pelindung diri, dan untuk mengobati semua yang membutuhkan rawat inap," sebut UNECA. Tapi, Afrika tidak punya uang sebanyak itu.