kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Baru punya 20.000 kasus corona tapi 122 juta orang Afrika bisa terinfeksi


Sabtu, 18 April 2020 / 01:10 WIB
Baru punya 20.000 kasus corona tapi 122 juta orang Afrika bisa terinfeksi


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Namun, sebagian besar Afrika telah menerapkan langkah-langkah menjaga jarak sosial, mulai dari jam malam dan pembatasn perjalanan di beberapa negara hingga penguncian penuh di negara lain.

Cuma, bahkan skenario terbaik UNECA, dengan negara-negara memberlakukan jarak sosial yang intens, Afrika tetap bisa memiliki 122,8 juta infeksi, 2,3 juta orang menjalani rawat inap, dan 300.000 kematian.

Memerangi penyakit ini akan makin rumit seiring fakta: 36% orang Afrika tidak memiliki akses ke fasilitas mencuci rumahtangga, dan benua itu hanya punya 1,8 tempat tidur rumahsakit per 1.000 orang.

Baca Juga: Laporkan 623 infeksi baru, kasus corona di Singapura tembus 5.000

Demografi muda Afrika, hampir 60% dari populasi di bawah usia 25 tahun, harus membantu mencegah virus corona. Di sisi lain, 56% dari populasi perkotaan terkonsentrasi di daerah kumuh yang penuh sesak dan banyak orang juga rentan karena HIV/AIDS, TBC, dan kekurangan gizi.

Afrika mengimpor 94% dari obat-obatannya, UNECA menyebutkan, dengan setidaknya 71 negara telah melarang atau membatasi ekspor pasokan tertentu yang dianggap penting untuk memerangi wabah virus corona.

"Dalam skenario kasus terbaik, butuh dana US$ 44 miliar untuk pengujian virus, peralatan pelindung diri, dan untuk mengobati semua yang membutuhkan rawat inap," sebut UNECA. Tapi, Afrika tidak punya uang sebanyak itu.




TERBARU

[X]
×