Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ada pepatah kuno di China yang mengatakan "bunuhlah ayam untuk menakuti monyet". Ini berdasarkan cerita mengenai seorang seniman jalanan yang mendapatkan uang dari pertunjukan topeng monyet. Ketika monyet itu berhenti menari, seniman ini akan membunuh ayam untuk menakuti monyet agar mau menari lagi.
Pihak berwenang China sebelumnya jarang menggunakan contoh orang kaya di sana untuk menakut-nakuti warga lainnya. Namun di tahun 2021, tekanan terhadap para elit dan orang kaya di China meningkat ketika Xi Jinping yang ketika itu menjabat Sekretaris Jenderal Partai Komunis China melancarkan kampanye untuk memberantas korupsi.
Sejak itu para taipan dikenai tuduhan penyuapan, bermain curang dalam saham dan yang lainnya. Beberapa menjalani hukuman penjara, dan malah ada juga yang tewas.
Menurut Duncan Clark yang menulis buku berjudul, Alibaba: The House Jack Ma Built, menjadi orang kaya di China tidaklah mudah karena mereka harus melakukan berbagai hal.
Baca Juga: China denda Alibaba hingga Rp 40 triliun, ini penyebabnya
"Mereka harus bekerja sama dengan Partai Komunis, mereka harus bekerja sama dengan pemerintah, dan mereka harus menjadi seperti obat sakit kepala yang dialami partai," katanya.
"Ada berbagai bentuk kerja sama yang harus dilakukan antara pengusaha dan partai. Kuncinya adalah bagaimana untuk tidak terlalu dekat dan kemudian membuat kesal pemerintah," lanjutnya.
Baca Juga: Beijing Vonis Alibaba Memonopoli, Jatuhkan Denda Terbesar Sepanjang Sejarah
Beberapa pengamat mengatakan kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Jack Ma bukanlah karena dia membuat kesal pemerintah, namun karena gagal memiliki koneksi yang tepat ketika dia menghadapi masalah.