Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Jack Ma bukanlah orang pertama yang menjadi kaya raya di bawah kekuasaan Partai Komunis di China, namun dia menjadi orang yang paling terkenal karenanya.
Dia mendirikan Alibaba pada 1999 yang membuatnya menjadi kaya dan juga orang-orang lain yang kemudian membeli saham Alibaba. Namun Jack Ma tidak puas dengan Alibaba saja dan terus memperluas jaringan usahanya untuk menghasilkan uang lebih banyak lagi.
Pada 2004 , dia menciptakan Alipay masuk ke dunia keuangan yang biasanya dikuasai oleh pemerintah. Bank tradisional tidak mampu bersaing. Pemakai Alipay dengan cepat meningkat menjadi 730 juta orang dan menjadikannya sistem pembayaran paling populer di China.
Di saat dia hendak meluncurkan Ant Group ke bursa saham, Jack Ma sedang berada di titik puncak dan bersedia memberikan pendapat apa saja, baik diminta atau tidak, ke publik. Dia begitu percaya diri sampai berani mengkritik kalangan keuangan di China dengan mengkritik pihak regulator yang dianggap mengekang inovasi dan juga menyerang pihak perbankan yang disebutnya memiliki budaya "rumah gadai".
Baca Juga: Kini giliran sekolah bisnis Jack Ma yang ditekan otoritas Beijing
Kritikan inilah yang tampaknya membuat kesal pemerintah yang biasanya memang tidak suka menerima kritikan.
Menurut akademisi China Wu Qiang, Jack Ma sudah melampaui "garis merah" yang ada dalam sistem Partai Komunis. "Pengusaha tidak bisa terlibat dalam soal politik," kata Wu Qiang yang pernah menjadi dosen di Tsinghua University tersebut. "Yang dikhawatirkan Beijing adalah bahwa pengusaha, dengan berbagai caranya akan terlibat atau berusaha mempengaruhi keputusan politik yang diambil Partai Komunis China."
Baca Juga: Otoritas China hentikan pendaftaran baru di sekolah bisnis Jack Ma
Ada alasan yang jelas mengapa pemerintah di berbagai negara berusaha membatasi kuasa yang dimiliki oleh perusahaan teknologi raksasa sekarang ini.
Di Eropa, denda besar dikenakan terhadap perusahaan teknologi yang dianggap melanggar aturan. Sekarang ini di Amerika Serikat ada debat politik mengenai apakah perusahaan teknologi harus diatur sedemikian rupa seperti perusahaan yang menyediakan kebutuhan dasar, seperti listrik dan air.