Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Politisi dari Partai Demokrat itu menyebutkan, Trump sudah melanggar konstitusi dengan meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mencari kesalahan Biden.
Percakapan Trump dan Zelensky pada Juli lalu terjadi beberapa hari setelah dia memerintahkan penangguhan bantuan militer senilai hampir US$ 400 juta.
"Presiden harus bertanggungjawab. Tidak ada orang yang berada di atas hukum," ujar Pelosi saat mengumumkan penyelidikan pemakzulan atas Trump.
Baca Juga: Ramai bahas pemakzulan Trump, begini proses untuk melengserkan seorang Presiden AS
Gedung Putih kemudian memberi izin perilisan transkrip percakapan Trump dan Zelensky yang "tidak diedit dan rahasia".
Presiden dari Partai Republik itu mengakui, menyebut nama Biden dalam percakapan telepon. Tapi, Trump bersikukuh, masih dalam taraf "wajar".
Gedung Putih awalnya menolak menyediakan detail keluhan si whistleblower kepada Kongres AS. Tetapi, mereka setuju setelah melalui proses pemindaian percakapan rahasia.
Penulis: Ardi Priyatno Utomo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dirinya Hendak Dimakzulkan, Trump Telepon Ketua DPR AS"