kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Beijing Meradang, Uni Eropa Jegal Mobil Listrik China dengan Kenaikan Tarif


Kamis, 13 Juni 2024 / 07:45 WIB
Beijing Meradang, Uni Eropa Jegal Mobil Listrik China dengan Kenaikan Tarif
ILUSTRASI. Komisi Eropa mengatakan akan mengenakan bea tambahan hingga 38,1% pada impor mobil listrik China mulai Juli 2024. REUTERS/Michele Tantussi


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian mengatakan penyelidikan UE adalah “kasus proteksionisme” dalam perdagangan. 

Menurutnya, kenaikan tarif akan merusak kerja sama ekonomi Tiongkok-UE serta stabilitas produksi dan rantai pasokan mobil global.

Beijing, katanya, akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga dengan tegas hak dan kepentingan sahnya.

Asosiasi Mobil Penumpang China tampaknya tidak terlalu peduli.

“Tarif sementara UE pada dasarnya sesuai dengan ekspektasi kami, rata-rata sekitar 20%, yang tidak akan berdampak banyak pada sebagian besar perusahaan China,” kata Sekretaris Jenderal CPCA Cui Dongshu.

Cui menambahkan, “Mereka yang mengekspor kendaraan listrik buatan China, termasuk Tesla, Geely, dan BYD, masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Eropa di masa depan.” 

Produsen dan pemasok kendaraan listrik Tiongkok juga mulai berinvestasi pada produksi di Eropa, sehingga dapat menghindari tarif.

Baca Juga: China Tak Akan Tinggal Diam Jika Uni Eropa Kenakan Tarif pada Kendaraan Listrik

Apakah China akan Membalas?

Beijing mengesahkan undang-undang pada bulan April untuk memperkuat kemampuannya dalam membalas jika AS atau UE mengenakan tarif terhadap ekspor negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.

Mereka telah meluncurkan penyelidikan anti-dumping terhadap sebagian besar impor brendi buatan Prancis. Dan produsen cognac Prancis sangat khawatir tentang pembalasan tarif kendaraan listrik ini.

Bea masuk sementara UE akan diberlakukan pada tanggal 4 Juli, dengan penyelidikan akan berlanjut hingga 2 November ketika bea masuk definitif, biasanya selama lima tahun, dapat diberlakukan.

Komisi mengatakan akan menerapkan tambahan 21% bagi perusahaan yang dianggap telah bekerja sama dalam penyelidikan dan 38,1% bagi perusahaan yang dinyatakan tidak bekerja sama. 

Tarif indikatif tersebut berada di atas ekspektasi para analis yaitu antara 10% dan 25%.

Menurut Komisi Uni Eropa, produsen mobil Barat seperti Tesla dan BMW yang mengekspor mobil dari China ke Eropa, dianggap bekerja sama.

Sementara Tesla, yang saat ini merupakan eksportir mobil terbesar ke Eropa dari China, telah meminta agar tarif khusus perusahaan ditetapkan secara terpisah. 

Komisi masih harus menentukan apakah akan menerapkan tarif secara surut selama tiga bulan, kata seorang pejabat.

Brussels mengatakan pihaknya telah menghubungi pihak berwenang China untuk membahas temuannya dan mencari cara terkait penyelesaian masalah yang teridentifikasi.

BYD menolak berkomentar. SAIC dan Geely, dua perusahaan lain yang diselidiki oleh Komisi, dan Tesla tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.

Produsen mobil terbesar di Eropa, Volkswagen, memperingatkan bahwa dampak negatif tarif akan lebih besar daripada potensi manfaatnya, terutama bagi industri otomotif Jerman.

Mercedes-Benz mengatakan Jerman, sebagai negara pengekspor, tidak memerlukan peningkatan hambatan perdagangan. BMW mengatakan tarif yang direncanakan adalah "cara yang salah".

China menyumbang sekitar 30% penjualan produsen mobil Jerman pada kuartal pertama.

Beberapa ekonom mengatakan dampak langsung dari bea masuk tambahan akan sangat kecil dalam hal perekonomian. 

UE mengimpor sekitar 440.000 kendaraan listrik dari China dalam 12 bulan yang berakhir pada bulan April senilai 9 miliar euro (US$ 9,7 miliar) atau sekitar 4% dari pengeluaran rumah tangga untuk kendaraan.

Institut Kiel untuk Ekonomi Dunia memperkirakan bahwa tarif sebesar 20%, yang merupakan rata-rata tarif tambahan yang diberlakukan oleh UE, akan mengurangi impor kendaraan listrik Tiongkok sebesar 25%.




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×