Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Tetapi dalam Google Maps, ada garis putus-putus berwarna biru di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Dalam Perang enam Hari pada 1967, Israel berhasil menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan. Pada 2005, Israel secara sepihak menarik diri dari jalur Gaza.
Baca juga: Memalukan, BBC akan filmkan kejahatan seksual terbesar oleh seorang warga Indonesia
Tuduhan penghapusan Palestina dari peta online ini bukanlah kali pertama yang dialamatkan kepada Google. Pada 2016 sebuah petisi online melalui Change.org mengklaim bahwa semua hal tentang Palestina telah dihapus atas desakan pemerintah Israel. Petisi tersebut juga mengklaim pendiri Google memiliki hubungan yang erat dengan pejabat Israel.
Petisi berjudul Google: Put Palestine on your Maps! tersebut hingga kini masih aktif dan mendapat lebih dari 900.000 tanda tangan online. Beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan mencaplok beberapa wilayah di Tepi Barat yang diduduki.
Rencana Netanyahu tersebut direspons oleh lebih dari 1.000 anggota parlemen dari seluruh Eropa dengan menandatangani surat protes bersama. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan rencana pencaplokan tersebut akan menjadi faktor utama dalam memicu ketidakstabilan di wilayah tersebut. Guterres juga meminta Israel untuk mendengarkan protes yang dialamatkan kepada rencananya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Palestina Dihapus dari Google Maps? Begini Penjelasannya",
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru