kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.190   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.861   -16,56   -0,24%
  • KOMPAS100 998   -3,78   -0,38%
  • LQ45 763   -2,67   -0,35%
  • ISSI 226   -0,88   -0,39%
  • IDX30 393   -1,47   -0,37%
  • IDXHIDIV20 454   -2,08   -0,46%
  • IDX80 112   -0,38   -0,34%
  • IDXV30 114   -0,31   -0,27%
  • IDXQ30 127   -0,98   -0,77%

Berpikir Seperti Miliarder untuk Kelas Menengah dari Warren Buffett


Jumat, 04 Juli 2025 / 02:30 WIB
Berpikir Seperti Miliarder untuk Kelas Menengah dari Warren Buffett
ILUSTRASI. Ada sepuluh prinsip pola pikir dari Oracle of Omaha yang dapat membantu kelas menengah berpikir layaknya seorang miliarder: REUTERS/Rick Wilking


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

4. Hargai Reputasi daripada Kekayaan

“Dibutuhkan waktu 20 tahun untuk membangun reputasi dan lima menit untuk menghancurkannya. Jika Anda memikirkannya, Anda akan melakukan hal-hal yang berbeda.” – Warren Buffett.

Reputasi beroperasi sebagai mata uang tak kasat mata yang sering kali menentukan pintu mana yang terbuka. Ketika integritas Buffett menjadi terkenal di seluruh dunia bisnis, perusahaan mendekatinya selama krisis, menciptakan peluang investasi yang tidak tersedia bagi orang lain.

Bagi profesional kelas menengah, ini mungkin berarti secara konsisten memenuhi janji, menjaga transparansi dalam transaksi, dan memprioritaskan hubungan jangka panjang daripada keuntungan jangka pendek. 

Pola pikir miliarder mengakui bahwa kepercayaan menciptakan peluang yang tidak dapat dibeli dengan uang saja—mulai dari kemitraan bisnis hingga pilihan pekerjaan hingga akses investasi.

5. Berpikirlah Seperti Pemilik, Bukan Penjudi

“Jika Anda tidak bersedia memiliki saham selama 10 tahun, jangan pernah berpikir untuk memilikinya selama 10 menit.” – Warren Buffett

Buffett mendekati saham sebagai kepemilikan saham dalam bisnis yang sebenarnya. Pola pikir kepemilikan ini secara fundamental mengubah pengambilan keputusan. 

Baca Juga: Bukan Emas atau Kripto, Cek Aset yang Dipilih Warren Buffett untuk Investasi

Alih-alih bertanya, "Apakah harga ini akan naik?" ia bertanya, "Apakah ini bisnis yang bagus yang ingin saya miliki?"

Investor kelas menengah dapat menerapkan ini dengan meneliti perusahaan daripada hanya simbol saham, memahami model bisnis sebelum berinvestasi, dan mendekati investasi kecil sekalipun dengan perspektif kepemilikan jangka panjang. 

Pola pikir miliarder membangun kekayaan melalui kepemilikan yang sabar daripada spekulasi yang cemas, berfokus pada perolehan aset daripada pengaturan waktu pasar.

6. Praktikkan Kepuasan yang Tertunda

"Seseorang duduk di tempat teduh hari ini karena seseorang menanam pohon sejak dahulu kala." – Warren Buffett.

Meskipun kekayaannya sangat besar, Buffett hidup relatif sederhana di rumah Omaha yang sama yang dibelinya pada tahun 1958. 

Pendekatannya yang disiplin terhadap konsumsi menggambarkan bagaimana orang kaya sering kali memprioritaskan kebebasan finansial daripada simbol status.

Bagi individu kelas menengah, ini mungkin berarti mengendarai mobil bekas yang andal alih-alih membeli yang baru, menginvestasikan kenaikan gaji alih-alih segera memperluas gaya hidup, atau membangun dana darurat sebelum membeli barang mewah. 

Baca Juga: Warren Buffett Sumbang Lagi Saham Berkshire Senilai US$ 6 Miliar untuk Amal

Pola pikir miliarder menyadari bahwa banyak dolar masa depan dikorbankan untuk setiap dolar yang dihabiskan untuk kesenangan sesaat—sebuah pengorbanan yang tidak pernah diperhitungkan oleh sebagian besar konsumen.

7. Investasikan pada Diri Sendiri Terlebih Dahulu

“Investasi terpenting yang dapat Anda lakukan adalah pada diri sendiri.” – Warren Buffett.

Sementara kebanyakan orang hanya berfokus pada investasi eksternal, Buffett menyadari bahwa pengembangan pribadi menawarkan keuntungan tertinggi. 

Kebiasaan membaca yang rakus, yang mencapai 500 halaman setiap hari, mencontohkan komitmen ini untuk pengembangan diri.

Bagi para pembangun kekayaan kelas menengah, ini mungkin berarti mengalokasikan sumber daya untuk pendidikan yang meningkatkan potensi penghasilan, mengembangkan keterampilan yang menciptakan berbagai aliran pendapatan, atau menumbuhkan kebiasaan yang menjaga kesehatan dan energi. 

Pola pikir miliarder memandang pertumbuhan pribadi sebagai investasi yang tidak dapat dinegosiasikan alih-alih pengeluaran opsional.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×