Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih pada Rabu untuk membahas isu-isu keamanan, termasuk konflik di Ukraina dan situasi di Timur Tengah.
Pertemuan ini diadakan sebagai bagian dari upaya menunjukkan proses transisi kekuasaan yang lancar, meskipun kedua pemimpin memiliki perbedaan pandangan yang signifikan dalam kebijakan luar negeri.
Keduanya duduk bersama di Ruang Oval dengan suasana yang tampak akrab.
Baca Juga: Trump Telponan dengan Zelensky, Elon Musk Ikut Nimbrung di Tengah Pembicaraan
"Mereka mendiskusikan isu-isu penting keamanan nasional dan kebijakan dalam negeri," ujar juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.
Pertemuan berlangsung selama dua jam dan menurut Jean-Pierre, percakapan berlangsung ramah dan substansial.
Dalam diskusi mengenai Ukraina, Biden menekankan pentingnya dukungan Amerika untuk memastikan stabilitas Eropa, yang dinilainya penting bagi keamanan nasional AS.
Sementara itu, Trump mengulangi janjinya untuk segera mengakhiri perang Rusia-Ukraina, meskipun tidak menjelaskan lebih lanjut caranya.
Baca Juga: Kamala Harris Gagal Jadi Presiden Wanita Pertama AS, Trump Kembali Menang!
Trump juga menyebut bahwa topik Timur Tengah dibahas secara mendalam, di mana ia ingin mengetahui pandangan Biden mengenai situasi di wilayah tersebut.
Transisi Kekuasaan yang Mulus
Selain membahas isu-isu internasional, kedua pemimpin juga menyoroti pentingnya transisi kekuasaan yang lancar. Biden menyampaikan dukungan penuh kepada Trump untuk memastikan proses tersebut berjalan tanpa hambatan.
"Selamat datang kembali, dan kami akan melakukan segala yang bisa kami lakukan untuk mendukung Anda," ucap Biden. Trump merespons dengan rasa terima kasih atas transisi yang berjalan dengan baik dan menghargai sikap Biden.
Baca Juga: Sosok-Sosok yang Berpotensi Masuk Kabinet Donald Trump, Elon Musk Salah Satunya
Meskipun pertemuan berlangsung dalam suasana yang hangat, hubungan antara kedua pemimpin sebelumnya dipenuhi ketegangan.
Biden dan Trump sering saling mengkritik selama bertahun-tahun, dan kebijakan mereka berbeda jauh dalam banyak hal, mulai dari perubahan iklim hingga kebijakan perdagangan.
Proses Transisi yang Tertunda
Walaupun pertemuan berlangsung positif, proses transisi kekuasaan belum sepenuhnya berjalan lancar. Tim transisi Trump belum menandatangani sejumlah perjanjian penting yang dibutuhkan untuk mengakses fasilitas dan informasi pemerintah.
Gedung Putih menekankan pentingnya perjanjian ini agar interaksi dengan lembaga federal bisa dimulai.
Baca Juga: Mengapa Harga Bitcoin Meroket Pasca Trump Terpilih Jadi Presiden AS? Ini Pemicunya
Valerie Smith Boyd dari Partnership for Public Service menjelaskan bahwa perjanjian tersebut memastikan bahwa hanya ada satu presiden yang aktif dalam satu waktu dan melarang penggunaan informasi transisi untuk keuntungan pribadi.
Pertemuan di Gedung Putih ini merupakan pertemuan pertama antara Trump dan Biden sejak debat pada Juni lalu. Sebelumnya, keduanya juga tampil bersama di New York pada peringatan serangan 11 September.