kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Gedung Putih: Presiden AS Joe Biden Bukan Dirawat karena Parkinson


Selasa, 09 Juli 2024 / 09:03 WIB
Gedung Putih: Presiden AS Joe Biden Bukan Dirawat karena Parkinson
ILUSTRASI. Gedung Putih: Presiden AS Joe Biden Bukan Dirawat karena Parkinson . REUTERS/Elizabeth Frantz


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA, 8 Juli - Gedung Putih menegaskan pada Senin bahwa Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tidak sedang dirawat untuk penyakit Parkinson.

Sebelumnya New York Times melaporkan bahwa catatan kunjungan menunjukkan seorang dokter yang spesialis dalam kondisi tersebut telah mengunjungi Gedung Putih minimal delapan kali dari Agustus hingga Maret.

Kekhawatiran bahwa presiden mungkin menderita penyakit tak terungkap telah meningkat sejak Biden tampak lemah dan kehilangan jalur pikirannya beberapa kali saat debatnya dengan Republikan Donald Trump pada 27 Juni.

Baca Juga: Delegasi Pelatihan Militer Elit Korut Kunjungi Rusia, Hubungan Kian Dekat

"Sudahkah presiden dirawat untuk Parkinson? Tidak. Sedangkah dia dirawat untuk Parkinson? Tidak, dia tidak. Apakah dia mengonsumsi obat untuk Parkinson? Tidak," kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, dalam konferensi pers.

Biden sedang berjuang menghadapi kritikan dari beberapa Demokrat bahwa dia kurang memiliki ketajaman mental untuk maju sebagai kandidat mereka melawan Trump dalam pemilihan presiden tanggal 5 November.

Sebuah tinjauan Reuters terhadap catatan kunjungan Gedung Putih menunjukkan bahwa Dr. Kevin Cannard, seorang ahli saraf dan spesialis gangguan gerakan dari Pusat Medis Nasional Militer Walter Reed, telah mengunjungi Gedung Putih delapan kali dari Agustus hingga Maret.

Baca Juga: 9 Strategi Elon Musk dalam Menjalankan Bisnis, Entrepreneur Muda Bisa Tiru

Cannard pernah menulis penelitian tentang pengobatan untuk Parkinson dini di Pusat Medis Universitas Vanderbilt.

Catatan menunjukkan Cannard bertemu dengan dokter Gedung Putih, Dr. Kevin O'Connor, di Gedung Putih pada pertengahan Januari.

Kunjungan Cannard ke Gedung Putih pertama kali dilaporkan oleh New York Post pada 6 Juli.

Baca Juga: Duh! Pesawat United Airlines Kehilangan Roda saat Lepas Landas

Seorang mantan pejabat senior Gedung Putih, yang bekerja untuk Biden ketika dia menjadi wakil presiden di bawah Presiden Barack Obama dan sebagai presiden, telah dirawat oleh dokter yang sama untuk sakit kepala sejak 2016, kata mantan pejabat tersebut kepada Reuters.

Dokter tersebut datang ke Gedung Putih sekali sebulan pada saat itu sebagai bagian dari rotasinya, kata orang tersebut.

Jean-Pierre menolak untuk mengkonfirmasi atau memperjelas kunjungan Cannard. Dia seringkali ditantang oleh para reporter dan mengatakan ingin menghormati privasi semua pihak terlibat demi alasan keamanan.

Dia mengatakan Biden telah bertemu dengan seorang ahli saraf tiga kali terkait dengan pemeriksaan fisik tahunannya.

Baca Juga: Badai Beryl Tewaskan Tiga Orang di Texas, Listrik Padam

Dia tidak menjelaskan kehadiran Cannard di Gedung Putih tetapi menyarankan bisa jadi terkait dengan merawat beberapa personel militer yang bekerja di kompleks Gedung Putih.

"Terdapat ribuan personel militer yang datang ke Gedung Putih dan mereka berada di bawah perawatan unit medis," ucapnya.

(Laporan oleh Andrea Shalal, Steve Holland dan Jeff Mason; Penulisan oleh Doina Chiacu; Editing oleh Franklin Paul, David Gregorio, Heather Timmons, Deepa Babington dan Cynthia Osterman)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×