kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Biden Rencanakan Pembatalan Penjualan Saham US Steel ke Nippon Steel, Ini Alasannya


Rabu, 11 Desember 2024 / 09:59 WIB
Biden Rencanakan Pembatalan Penjualan Saham US Steel ke Nippon Steel, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Joe Biden berencana secara resmi memblokir penjualan saham United States Steel Corp senilai US$14,1 miliar kepada Nippon Steel Corp. REUTERS/Evelyn Hockstein


Sumber: Yahoo Finance,Bloomberg | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden AS Joe Biden berencana untuk secara resmi membatakan penjualan saham United States Steel Corp. senilai US$14,1 miliar kepada Nippon Steel Corp. dengan alasan keamanan nasional, setelah kesepakatan tersebut dikembalikan kepadanya untuk ditinjau pada akhir bulan ini, menurut sumber yang akrab dengan masalah ini.

Komite Peninjauan Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS), yang telah meninjau kesepakatan tersebut sepanjang tahun ini, harus merujuk keputusan mereka kepada Presiden Biden paling lambat tanggal 22 atau 23 Desember, kata sumber yang meminta untuk tidak diungkapkan identitasnya terkait proses yang bersifat rahasia ini.

Meskipun tidak jelas apa yang akan dikatakan dalam peninjauan CFIUS, pengembalian keputusan kepada presiden menunjukkan bahwa setidaknya satu anggota panel melihat transaksi ini sebagai potensi risiko.

Baca Juga: Donald Trump Tunjuk Andrew Ferguson Sebagai Pemimpin Komisi Perdagangan Federal (FTC)

Potensi Gugatan dari Nippon Steel dan US Steel

Jika Biden memutuskan untuk memblokir merger ini, Nippon Steel dan US Steel diperkirakan akan menempuh jalur litigasi. Tak hanya itu, nasib US Steel, perusahaan baja legendaris asal AS, telah menjadi isu politik yang semakin memanas setelah kesepakatan dengan calon pembeli asal Jepang hampir setahun lalu.

US Steel menyatakan bahwa transaksi ini adalah jalan keluar bagi perusahaan dan memperingatkan bahwa mereka mungkin akan memindahkan kantor pusat dari Pennsylvania dan menutup beberapa operasional jika merger ini batal.

Sikap Biden terhadap Penjualan US Steel

Presiden Biden, yang lahir di negara bagian asal US Steel, Pennsylvania, telah lama menunjukkan penolakan terhadap penjualan tersebut, dengan menegaskan bahwa perusahaan baja ini harus tetap dimiliki dan dioperasikan secara domestik.

Namun, Biden belum berjanji untuk membatalkan kesepakatan itu, sementara Presiden Terpilih Donald Trump berulang kali berjanji untuk memblokir transaksi ini.

Juru bicara Gedung Putih, Saloni Sharma, mengatakan bahwa "posisi Presiden sejak awal adalah bahwa sangat penting bagi US Steel untuk tetap dimiliki dan dioperasikan di dalam negeri." Meskipun demikian, proses CFIUS tetap berlanjut dan akan berakhir dalam waktu dekat.

Dampak Keuangan dan Politik terhadap US Steel dan Nippon Steel

Harga saham US Steel anjlok hingga 22% dan ditutup turun 9,7% pada US$35,26. Perusahaan ini menyatakan bahwa transaksi ini harus disetujui berdasarkan manfaat yang ada.

Di sisi lain, saham Nippon Steel naik sebanyak 1,2% pada pembukaan pasar sebelum akhirnya berfluktuasi di posisi stabil pada perdagangan Tokyo.

Baca Juga: Tinggal 42 Hari Menjabat, Gedung Putih Beberkan Prioritas Joe Biden

Nippon Steel menyatakan bahwa "sangat tidak pantas jika politik terus mengalahkan kepentingan keamanan nasional yang sesungguhnya, terutama dengan aliansi penting antara AS dan Jepang sebagai dasar utama."

Perusahaan tersebut juga menegaskan bahwa mereka tetap percaya pada keadilan dan sistem hukum Amerika, dan jika diperlukan, mereka akan bekerja sama dengan US Steel untuk mempertimbangkan semua langkah hukum yang tersedia guna mencapai kesimpulan yang adil.

Perlawanan dari Serikat Pekerja dan Tekanan Politik

Serikat pekerja baja terbesar di AS, United Steelworkers, juga menentang kesepakatan ini. Wali Vice Presiden Kamala Harris juga mendukung sikap Biden dalam kampanye sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.

Meskipun tekanan politik mengelilingi kesepakatan ini, Nippon Steel telah berupaya selama berbulan-bulan untuk membangun dukungan.

Perusahaan tersebut pada hari Selasa mengumumkan rencana untuk memberikan bonus sebesar US$5.000 kepada setiap pekerja US Steel jika akuisisi ini berhasil.

Proses CFIUS yang Memakan Waktu

Proses CFIUS diperpanjang pada bulan September dengan maneuver prosedural yang mendorong batas waktu referral ke bulan ini dan menimbulkan pertanyaan tentang apakah kesepakatan ini bisa dilanjutkan setelah pemilu, meskipun Biden tetap pada pendiriannya.

“Saya belum berubah pikiran,” kata Biden pada 27 September.

Baca Juga: Joe Biden Peringatkan Dampak Kebijakan Pemotongan Pajak Donald Trump

Meskipun tidak biasa bagi CFIUS untuk menolak akuisisi dari entitas yang berbasis di negara sahabat seperti Jepang, keputusan presiden diharapkan akan segera diumumkan.

Presiden memiliki waktu 15 hari setelah referral untuk mengumumkan keputusan, dan tidak ada ekspektasi perpanjangan proses CFIUS yang akan memundurkan keputusan kepada pemerintahan selanjutnya.

Anggota kongres dari Partai Republik pada bulan lalu menyerukan agar pejabat pemerintahan Biden menyimpan dokumen terkait penjualan ini, karena mereka khawatir bahwa proses CFIUS "telah dipengaruhi oleh kepentingan politik."



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×