kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biden Sebut Hubungan Elon Musk dengan Negara Lain Layak Diperhatikan


Kamis, 10 November 2022 / 09:38 WIB
Biden Sebut Hubungan Elon Musk dengan Negara Lain Layak Diperhatikan
Biden Sebut Hubungan Elon Musk dengan Negara Lain Layak Diperhatikan


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pada Rabu bahwa dia menganggap hubungan bos Twitter Elon Musk dengan negara lain layak untuk diperhatikan.

Hal itu dikatakan Biden saat ditanya pada konferensi pers apakah menurutnya Musk adalah ancaman bagi keamanan nasional dan apakah akuisisi Twitter-nya dengan bantuan dari konglomerat Arab Saudi harus diselidiki oleh pemerintah AS.

"Saya pikir kerja sama atau hubungan teknis Elon Musk dengan negara lain layak untuk diperhatikan," kata Biden.

"Apakah dia melakukan sesuatu yang tidak pantas, saya tidak menyarankan itu. Saya menyarankan mereka layak untuk dilihat," tambahnya.

Baca Juga: Dikhawatirkan Elon Musk Lebih Banyak Urus Twitter, Saham Tesla Merosot

Gedung Putih mengatakan bulan lalu bahwa laporan bahwa Amerika Serikat sedang mendiskusikan peluncuran tinjauan keamanan nasional dari beberapa usaha Musk termasuk Twitter adalah "tidak benar."

Pembelian Twitter oleh Musk memicu kekhawatiran bahwa ia dapat menghadapi tekanan dari negara-negara yang mencoba mengendalikan pidato online.

Orang terkaya di dunia, Musk adalah CEO pembuat mobil listrik Tesla yang menganggap China sebagai pasar utama dan basis produksi. Tesla mengoperasikan pabrik di Shanghai, China, yang menyumbang sekitar setengah dari pengiriman global Tesla tahun lalu.

Musk juga CEO perusahaan internet roket dan satelit SpaceX.

Baca Juga: Setelah Beli Twitter, Elon Musk Jual Saham Tesla Senilai US$ 3,95 Miliar

Musk sebelumnya menyarankan bahwa ketegangan antara China dan Taiwan dapat diselesaikan dengan menyerahkan sebagian kendali Taiwan ke Beijing. 

Musk juga mengatakan China telah meminta jaminan bahwa dia tidak akan menawarkan layanan internet Starlink SpaceX di sana.

Dia juga mengusulkan Ukraina secara permanen menyerahkan Krimea ke Rusia, sambil mengatakan SpaceX tidak dapat mendanai Starlink tanpa batas di Ukraina.

Ian Bremmer, kepala konsultan risiko politik Eurasia Group, mentweet bahwa Musk mengatakan kepadanya bahwa dia telah berbicara dengan Putin dan Kremlin secara langsung tentang Ukraina. Kendati Musk membantah klaimnya.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×