kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Biden Vs Trump, Siapa yang Menang di Jajak Pendapat Pemilu 2024 Terbaru?


Rabu, 12 Juni 2024 / 07:09 WIB
Biden Vs Trump, Siapa yang Menang di Jajak Pendapat Pemilu 2024 Terbaru?
ILUSTRASI. Pada 5 November 2024, warga Amerika akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden berikutnya. Morry Gash/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Pada 5 November 2024 mendatang, warga Amerika akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih presiden berikutnya. 

Pemilu kali ini akan mengingatkan kita dengan Pemilu AS pada 2020 lalu. Sebab, ada dua kandidat utama yang sama yang menjadi calon presiden AS.

Mereka adalah Joe Biden dan Donald Trump. 

Mengutip The Economist, Joe Biden, petahana, tidak menghadapi persaingan yang berarti untuk nominasi Partai Demokrat. 

Sementara Donald Trump, dengan mudah mengalahkan persaingan dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik. 

Ini akan menjadi pemilu ulang pertama dalam hampir 70 tahun terakhir. 

Setelah Trump kalah dalam pemilu sebelumnya, para pendukungnya mencoba untuk membatalkan hasil tersebut. 

Dia menghadapi dakwaan federal atas dugaan partisipasinya dalam skema tersebut, serta tiga kasus pidana lainnya. 

Pada tanggal 30 Mei, dalam sidang pidana pertamanya, Trump divonis bersalah atas 34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis. 

Belum pernah ada mantan presiden Amerika yang dihukum karena kejahatan. 

Baca Juga: Kebijakan Biden Berhasil, Jumlah Imigran Ilegal dari Meksiko Mulai Turun

Sementara itu, masa kepresidenan Biden ditentukan oleh inflasi yang tinggi, rancangan undang-undang kebijakan industri yang besar, dan gejolak di luar negeri. Sebut saja di Afghanistan, Ukraina, dan Timur Tengah. 

Kedua pria itu tidak populer. Pemilu kali ini bukanlah sebuah kontes popularitas, melainkan sebuah referendum yang dianggap oleh orang Amerika sebagai pilihan yang paling tidak buruk.

Lantas, siapa yang unggul di jajak pendapat terbaru?

Hasil jajak pendapat terkini

Forbes memberitakan, untuk kali pertama dalam sebulan terakhir, Biden berhasil mengungguli Trump dalam jajak pendapat nasional terkemuka. 

Ini merupakan bagian dari serangkaian survei yang menunjukkan bahwa Biden unggul sejak Trump dijatuhi hukuman kejahatan di Manhattan. Meski demikian, hasil jajak pendapat juga menunjukkan mayoritas pemilih mengatakan mereka tidak peduli dengan putusan tersebut.

Biden unggul satu poin dalam jajak pendapat mingguan Morning Consult, yang dilakukan dari Jumat hingga Minggu pekan lalu. Ini merupakan keunggulan pertamanya dalam jajak pendapat mingguan Morning Consult dalam sebulan terakhir.

Sementara itu, situs data politik 538 memperkirakan Biden memiliki peluang menang sebesar 53%, dibandingkan dengan peluang Trump yang sebesar 47%. 

Hal ini berdasarkan data jajak pendapat dan faktor-faktor lain yang cenderung memengaruhi pemilu. Salah satunya adalah ekonomi. Hasil polling menunjukkan bahwa ada lebih banyak ruang bagi Biden untuk berkembang.

Baca Juga: Ancaman Putin ke Barat: Rusia Bisa Kerahkan Rudal dalam Jarak Serang

Dari empat jajak pendapat besar yang waktunya hampir bersamaan dengan diumumkannya keputusan pengadilan, Biden memimpin dalam dua jajak pendapat. Biden unggul dua poin dalam survei Reuters/Ipsos dan satu poin dalam survei Morning Consult.

Sementara persaingan cukup ketat dalam jajak pendapat pemilu di I&I/ Survei TIPP. Adapun Trump memimpin dengan dua poin dalam survei HarrisX.

Dalam survei Morning Consult yang dilakukan pada 31 Mei-2 Juni 2024, peringkat kesukaan terhadap Biden melampaui peringkat Trump selama lima minggu berturut-turut. Ini merupakan yang terpanjang sejak April tahun lalu.

Akan tetapi, jajak pendapat tersebut juga menemukan bahwa Trump masih akan mengalahkan Biden dengan selisih satu poin jika pemilu diadakan saat ini.

Wilayah yang menjadi perhatian

Pada tujuh negara bagian penting yang kemungkinan besar akan menentukan hasil pemilu, yakni Arizona, Michigan, Wisconsin, Nevada, Georgia, North Carolina, dan Pennsylvania, jajak pendapat secara konsisten menunjukkan Trump mengungguli Biden. 

Padahal, di 2020, Biden memenangkan wilayah ini dengan tipis, kecuali North Carolina.

Survei May Cook Political Report menemukan bahwa Trump rata-rata unggul tiga poin di tujuh negara bagian.

Adapun jajak pendapat Bloomberg/Morning Consult pada bulan Mei menemukan bahwa Trump unggul empat poin dari Biden secara keseluruhan di seluruh negara bagian yang menjadi medan pertempuran.

Dan jajak pendapat New York Times/Siena/Philadelphia Inquirer pada bulan April menemukan Trump akan mengalahkan Biden di lima dari enam negara bagian (Pennsylvania, Arizona, Michigan, Georgia dan Nevada), dengan pengecualian Wisconsin.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×