Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Awal tahun ini, surat kabar yang didukung Partai Komunis China, Global Times, melaporkan, Beijing perlu menambah jumlah hulu ledak nuklirnya menjadi 1.000 dalam waktu yang relatif singkat.
Sbragia mengatakan, China juga hampir menyelesaikan kapasitas triad nuklirnya. Ini menunjukkan langkah China lebih jauh dari yang diketahui publik sebelumnya.
China sekarang hanya memiliki dua dari tiga kaki operasi triad. Tetapi, sedang mengembangkan rudal balistik yang dapat diluncurkan dari udara berkemampuan nuklir.
Laporan Pentagon mengatakan, pada Oktober 2019, China secara terbuka mengungkapkan pembom H-6N sebagai bomber berkemampuan nuklir pertama.
Baca Juga: Panas dengan China, AS kirim pesawat pembom nuklir ke pulau rahasia di Samudra Hindia
Washington telah berulang kali menyerukan China untuk bergabung dalam negosiasi trilateral untuk memperpanjang New START, perjanjian senjata nuklir AS-Rusia yang akan berakhir pada Februari 2021.
Tapi, senjata nuklir China hanya sebagian kecil dari Amerika Serikat, yang memiliki persediaan 3.800 hulu ledak nuklir, dan Rusia, yang punya sekitar 4.300, menurut Federasi Ilmuwan Amerika.