Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran kecerdasan buatan (AI) yang semakin meresap ke berbagai aspek profesional membuat banyak orang cemas soal masa depan pekerjaan mereka.
Bill Gates, salah satu pendiri Microsoft, sebelumnya pernah menyampaikan pendapatnya mengenai jenis pekerjaan yang berisiko tergantikan oleh otomatisasi, sekaligus menyoroti profesi seperti pengembang perangkat lunak dan ahli biologi yang dinilai terlalu kompleks untuk sepenuhnya diambil alih oleh AI saat ini.
AI Bisa Jadi Solusi Kekurangan Tenaga Medis Global
Kini, Gates mengungkapkan pandangannya bahwa kekurangan dokter dan guru yang telah lama terjadi bisa segera berakhir berkat kehadiran AI.
Sebagai filantropis yang telah lama fokus pada isu kesehatan publik, Gates menyoroti bahwa negara-negara seperti India dan banyak wilayah di Afrika masih menghadapi tantangan dalam merekrut serta mempertahankan tenaga medis.
Baca Juga: Bill Gates Prediksi Banyak Pekerjaan Punah Akibat AI, Tapi 3 Profesi Ini Masih Aman
Masalah serupa juga melanda sistem kesehatan di Amerika Serikat. Berdasarkan laporan dari Association of American Medical Colleges pada tahun lalu, AS diperkirakan akan mengalami kekurangan hingga 86.000 dokter spesialis dan layanan primer pada tahun 2036.
Mengutip Unilad, AI diyakini dapat mengurangi tekanan dalam sektor ini. Startup seperti Suki, Zephyr AI, dan Tennr telah mengembangkan teknologi untuk mengotomatisasi tugas administratif seperti penagihan, pencatatan medis, serta meningkatkan akurasi diagnosis dan identifikasi pasien untuk pengobatan terbaru.
Menurut laporan McKinsey, penggunaan generative AI bahkan bisa meningkatkan produktivitas sektor kesehatan dan farmasi hingga US$370 miliar.
Pendidikan Juga Siap Didorong oleh AI
Di sektor pendidikan, masalah kekurangan tenaga pengajar juga menjadi isu serius. Data federal AS tahun 2023 menunjukkan bahwa 86% sekolah negeri K-12 mengalami kesulitan merekrut guru, dan 45% menyatakan kekurangan staf.
Baca Juga: Punya Kekayaan Ribuan Triliun, Bill Gates Cuma Wariskan Kurang 1% ke Anak-Anaknya
Namun, implementasi AI mulai terlihat di lapangan. Di Inggris, David Game College di London telah mulai menggunakan AI seperti ChatGPT untuk membantu siswa belajar mata pelajaran inti seperti bahasa Inggris, matematika, biologi, dan ilmu komputer.
Meski ada kekhawatiran AI akan digunakan untuk mencontek, beberapa guru optimis bahwa teknologi ini bisa menghemat waktu dan mendukung proses belajar mengajar.
AI Bisa Kurangi Beban Kerja dan Perpanjang Waktu Luang
Gates menekankan bahwa masyarakat tidak perlu takut hidup berdampingan dengan AI. Justru, menurutnya, hal ini dapat memberikan lebih banyak waktu pribadi.
"Kamu bisa pensiun lebih awal, kamu bisa bekerja lebih sedikit dalam seminggu," ujarnya. "Ini akan menuntut pemikiran ulang secara filosofis: 'Bagaimana waktu seharusnya digunakan?'"