kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bill Gates pernah meramal soal wabah virus mematikan, begini isinya


Senin, 27 Januari 2020 / 16:15 WIB
Bill Gates pernah meramal soal wabah virus mematikan, begini isinya
ILUSTRASI. Bill Gates, pendiri raksasa teknologi Microsoft


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Dunia tengah dalam kekhawatiran terhadap virus corona baru yang merebak. Ternyata, Bill Gates sudah memprediksikan ancaman virus mematikan sejak 2018 lalu.

Menurut Gates, wabah virus mematikan jadi ancaman ketiga terbesar di dunia. Dua ancaman lainnya adalah perubahan iklim dan perang nuklir.

"Dunia perlu mempersiapkan diri terkait wabah yang harus kita persiapkan sebagaimana kita mengantisipasi perang," ucap Bill Gates seperti dikutipĀ  Business Insider, Senin (27/1).

Baca Juga: Jumlah korban virus corona bertambah jadi 81 orang, China perpanjang libur Imlek

Pendiri Microsoft ini menyamakan wabah corona saat ini dengan wabah flu yang terjadi pada 1918 silam, yang menewaskan jutaan penduduk Bumi. Masa inkubasi virus tersebut antara 1 hingga 14 hari. Kemungkinan jumlah kasusnya akan terus meningkat.

Coronavirus baru, Gates mengatakan, juga menular selama masa inkubasi, berbeda dari SARS. Sebelum virus corona, SARS pernah menggerkan China pada 2002-2003.

Saat itu, epidemi SARS akibat kebiasaan orang China memakan musang. Kasus pertama SARS di dunia tercatat di Guangdong pada November 2002. Melansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), SARS membunuh hampir 800 orang di dunia.

Baca Juga: Virus corona menyebar, Indonesia tak akan batasi kedatangan turis asal China

Tidak hanya itu, virus H5N1 alias flu burung juga muncul di China pada 1997. Pertama kali terdeteksi pada angsa di Tiongkok dan bermutasi ke manusia dari unggas yang terinfeksi.

Kasus pertama virus corona baru terjadi pada 8 Desember 2019 lalu. Virus tersebut dengan cepat menyebar dan menyebabkan banyak orang terkena pneumonia akut.

Pemerintah China menduga, virus itu bermula dari konsumsi hewan liar yang ada di pasar makanan laut di Kota Wuhan yang juga menjual binatang lias secara ilegal.

Baca Juga: Ini daftar negara yang sudah mengonfirmasi kasus virus corona baru

Bill sendiri dikenal sebagai miliader yang sangat mengkhawatirkan ancaman virus pada populasi manusia. Lewat Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan Gates itu sudah menyumbangkan dana triliunan rupiah untuk Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

Dana hibah tersebut digunakan untuk riset pengembangan vaksin jenis baru untuk virus corona yang berasal dari Wuhan. WHO menyebut virus itu dengan nama 2019-nCoV.

Sebagai informasi, hibah tersebut merupakan bentuk kemitraan antara Inovio dengan CEPI. Perusahaan vaksin tersebut mendapat dana hingga US$ 56 juta untuk pengembangan beberapa vaksin lain, seperti MERS dan demam Lassa.

Baca Juga: Pemerintah Singapura sebut wabah corona akan berdampak ke sektor ekonomi di tahun ini

Dana dari CEPI juga untuk mempercepat penyelesaian vaksin corona agar bisa diujicobakan ke manusia. Sebelumnya, masih dengan sokongan dana dari CEPI, perusahaan juga mempercepat uji coba vaksin virus zika ke manusia hanya dalam waktu tujuh bulan, yang Inovio klaim sebagai pengembangan vaksin tercepat yang pernah mereka lakukan.

Selain menggelontor dana ke Inovio, CEPI juga menghibahkan uang untuk pengembangan vaksin virus baru untuk University of Queensland dan perusahaan vaksin Moderna.

Penulis: Muhammad Idris

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramalan Mengerikan Bill Gates soal Wabah Virus Corona"



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×