Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin, cryptocurrency terbesar di dunia, mencatat rekor tertinggi baru di atas US$106,000 pada perdagangan Asia Senin pagi.
Lonjakan ini didorong oleh pernyataan Presiden terpilih Donald Trump yang mengindikasikan rencana untuk membangun cadangan strategis bitcoin AS, mirip dengan cadangan strategis minyak.
Bitcoin mencapai level tertinggi US$106,533 sebelum turun tipis ke US$105,688. Sementara itu, cryptocurrency lain seperti Ether naik hampir 3% ke US$4,014.
Baca Juga: Trump Guncang Dunia Keuangan dengan Cadangan Bitcoin, Kapitalisasi Capai US$15 T
Bitcoin dalam Wilayah "Blue Sky"
"Kita sedang berada di wilayah blue sky," ujar Tony Sycamore, analis di IG. "Target berikutnya yang menjadi perhatian pasar adalah US$110,000. Penurunan harga yang dinanti banyak orang tidak terjadi, terutama setelah kabar ini keluar."
Trump mengungkapkan rencananya dalam wawancara dengan CNBC pekan lalu:
"Kita akan melakukan sesuatu yang luar biasa dengan crypto karena kita tidak ingin China atau negara lain - tidak hanya China, tetapi negara lain yang mulai mengadopsinya - mengambil alih. Kita ingin menjadi pemimpin," kata Trump.
Ketika ditanya tentang rencana membangun cadangan strategis crypto seperti cadangan minyak, Trump menjawab, "Ya, saya pikir begitu."
Baca Juga: Dapatkah Kripto Menjadi Emas Baru? Menelusuri Masa Depan Sebagai Aset Safe-Haven
Respon Global terhadap Strategi Cryptocurrency
Langkah ini mencerminkan tren global, di mana negara-negara lain juga mempertimbangkan untuk membangun cadangan strategis cryptocurrency. Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengkritik ketergantungan pada cadangan mata uang asing dan menyebut investasi dalam aset alternatif, termasuk cryptocurrency, sebagai pilihan yang lebih menarik.
"Sebagai contoh, bitcoin, siapa yang bisa melarangnya? Tidak ada," ujar Putin, seraya menyoroti penurunan peran dolar AS sebagai mata uang cadangan global akibat penggunaannya untuk tujuan politik oleh pemerintah AS saat ini.
Namun, skeptisisme tetap ada. Ketua Federal Reserve Jerome Powell, dalam pernyataannya bulan ini, menyamakan bitcoin dengan emas:
"Orang-orang tidak menggunakannya sebagai alat pembayaran atau penyimpan nilai. Bitcoin sangat fluktuatif, dan bukan pesaing bagi dolar."
Baca Juga: Kalimat Trump Ini Bikin Bitcoin Toreh Rekor Baru di Perdagangan Asia ke US$ 106.000
Kenaikan Tajam Nilai Pasar Cryptocurrency
Sejak pemilihan presiden pada 5 November yang memenangkan Trump bersama kandidat pro-crypto lainnya, bitcoin telah melonjak lebih dari 50%. Total nilai pasar cryptocurrency hampir dua kali lipat sepanjang tahun ini, mencapai rekor lebih dari US$3,8 triliun, menurut data CoinGecko.
Trump juga menunjuk David Sacks, mantan eksekutif PayPal dan sekutu dekat Elon Musk, sebagai "czar" Gedung Putih untuk kecerdasan buatan dan cryptocurrency. Selain itu, Trump berencana menunjuk Paul Atkins, pengacara pro-crypto dari Washington, untuk memimpin Securities and Exchange Commission (SEC).
Perusahaan Besar dan Dampaknya di Pasar Crypto
Perusahaan besar seperti MicroStrategy (MSTR.O), yang agresif berinvestasi di bitcoin, juga memicu optimisme pasar. Saham MicroStrategy naik lebih dari enam kali lipat tahun ini, membawa nilai pasarnya hampir US$94 miliar, menjadikannya pemegang korporat terbesar cryptocurrency.
Baca Juga: Harga Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi Baru, Ini Prediksi Robert Kiyosaki di 2025 Nanti
Pada Jumat lalu, operator bursa Nasdaq mengumumkan bahwa MicroStrategy akan masuk dalam indeks Nasdaq-100, setelah lonjakan besar dalam harga sahamnya.