Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
Ya, penelitian yang sama menemukan, seperlima pengguna sukarela membagikan privasi mereka untuk mendapatkan produk atau layanan secara gratis. Lalu sebanyak 24% responden lalai menjaga privasi dengan membagikan detail akun media sosial untuk kuis hiburan. Seperti apakah jenis bunga atau selebriti yang mirip dengan mereka.
Selain itu, 20% konsumen mengakui, membutuhkan bantuan untuk mempelajari cara melindungi privasi secara online. “Data kami menunjukkan perilaku online yang cukup kompleks. Ini sebenarnya kemajuan yang disambut baik. Sebagian besar konsumen cukup memahami privasi online. Tapi kebiasaan virtual dan pengetahuan keamanan mereka masih membutuhkan perubahan,” beber Managing Director Asia Pasifik Kaspersky, Stephan Neumeier awal pekan ini.
Dengan situasi kerja jarak jauh, privasi digital harus menjadi perhatian pengguna pribadi dan perusahaan. Jaringan perusahaan kini telah mencapai area kenyamanan rumah. Pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan pelaku kejahatan siber melancarkan ancaman. “Sudah saatnya Anda meningkatkan keamanan dunia maya,” ujar Neumeier.